Network
BERITASOLORAYA.com—
Setelah sekitar dua tahun melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), kini siswa-siswa dan guru dapat melakukan proses belajar-mengajar langsung di sekolah.
Salah satunya, siswa-siswi SMPN 196 Jakarta. Sejak pagi hari guru-guru telah bersiap menyambut siswa-siswi dan memantau protokol kesehatan di lingkungan sekolah.
Siswa-siswi yang datang ke sekolah berjalan sambil berbaris memasuki lingkungan sekolah melalui pintu gerbang. Mereka akan dites suhu tubuhnya secara bergantian dan diarahkan oleh guru lainnya untuk mencuci tangan.
Segenap warga sekolah SMPN 196 Jakarta juga dipastikan mengenakan masker dan berusaha untuk menjaga jarak saat memasuki lingkungan sekolah.
Mereka juga diimbau untuk mendapatkan vaksin secara lengkap. Semua itu merupakan bagian dari protokol kesehatan yang harus dipatuhi di lingkungan sekolah.
Di dalam kelas pun demikian. Sebelum adanya pandemi susunan meja dan bangku siswa akan diatur berdempetan perdua meja dan bangku. Siswa akan memiliki pasangan teman sebangku di sebelah mereka.
Baca Juga: 3 Cara Berbakti pada Orang Tua yang Meninggal Menurut Penjelasan Buya Yahya
Dalam kondisi pandemi saat ini, PTM 100 persen dilaksanakan dengan mengatur jarak antar meja siswa. Tidak ada lagi meja siswa yang berdempetan dan teman sebangku.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan terpapar Covid-19 di lingkungan sekolah.
Ibu Ngadirah, Kepala SMPN 196 Jakarta bersyukur dengan pemberlakuan PTM 100 persen ini. Ia berharap agar segenap keluarga besar SMPN 196 Jakarta tetap dalam kondisi sehat.
“Saya bersyukur karena SMP 196 sudah melaksanakan PTM 100 persen. Harapan saya baik dari guru, karyawan, siswa, orang tua dari keluarga besar SMPN 196 semuanya yang penting sehat, kemudian PTM 100 persennya lancar bisa mengantarkan anak-anak ke kesuksesan,” ucap Kepala SMPN 196 Jakarta dikutip BeritaSoloRaya dari kanal YouTube SMPN 196 Jakarta.
Baca Juga: Spider-Man: Across The Spider-Verse Tayang 2022, Salah Satu Film yang Dipuji dalam Sejarah
Guru-guru lainnya juga berpendapat sama. Mereka sudah menanti lama untuk momen pembelajaran langsung di sekolah seperti sebelum pandemi.
Bisa bertemu siswa-siswi dan rekan guru di lingkungan sekolah membuat para guru menjadi lebih semangat.
Ditambah lagi siswa-siswi terlihat antusias bisa ke sekolah lagi untuk PTM 100 persen. Mereka dapat bertemu teman-teman dan guru secara langsung.
Antusias yang terpancar ini juga memberi semangat bagi para guru dan karyawan sekolah dalam memberikan yang terbaik untuk dunia pendidikan, terutama di SMPN 196 Jakarta.
Baca Juga: 4 Posisi Tidur yang Bisa Redakan Sakit Kepala
“Senang banget kita ketemu teman-teman banyak, terus kita bisa ngelihat wajah-wajah yang sudah lama gak kita lihat dan bener-bener happy banget, sih. Seru banget pokoknya,” ujar salah satu siswa.
Dua tahun belajar dari rumah membuat lingkup pertemanan siswa terbatasi. Dengan diberlakukannya PTM 100 persen, mereka dapat bersosialisasi dengan teman-teman sekolah mereka secara langsung.
Sistem pembelajaran jarak jauh tentu memiliki keuntungan dan tantangannya sendiri. Demikian pula dengan sistem PTM 100 persen saat ini.
Akan tetapi, guru SMPN 196 Jakarta mengeluhkan beberapa masalah yang dihadapinya saat proses PJJ berlangsung.
Meskipun Jakarta berada di area kota, tidak menjamin secara keseluruhan siswa dan guru memiliki koneksi jaringan yang stabil.
Selain itu, sistem pembelajaran tatap muka dinilai lebih baik dalam proses pembentukan karakter peserta didik. Guru dapat meninjau langsung perkembangan peserta didik di sekolah.
Baca Juga: Film Squid Game Akan Lanjut ke Season 2, Inilah 4 Hal yang Terungkap Dari Film yang Pernah Viral Ini
Semua warga sekolah, terutama SMPN 196 Jakarta berharap pandemi Covid-19 bisa segera berakhir dan proses PTM 100 persen pun bisa dimaksimalkan. ***
