Dalam Kurikulum Merdeka Belajar, mata pelajaran agama akan terbagi dua , tatap muka hanya 2 jam dan 1 jam sisanya dialihkan menjadi proyek.
Baca Juga: Gaji Ke-13 Ternyata Punya Aturan Pelaksanaan Pembayaran, Berikut Penjelasan Lebih Lanjut
Sehingga dalam Kurikulum Merdeka Belajar ada dua metode pembelajaran yaitu Intrakurikuler dalam bentuk belajar secara tatap muka dan ada metode penguatan yang dilakukan dalam bentuk Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Tujuan diberlakukannya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah penguatan karakter siswa, atau dengan kata lain akan dipertajam internalisasi-nya, jadi tidak hanya sebatas teori saja.
Penguatan karakter utama tersebut antara lain di bidang :
• Kebhinekaan
• Gotong rotoyong
• Religius
• Bernalar kritis
• Kreatif
• Beriman
Berdasarkan dua sisi pembelajaran tersebut, maka dalam Kurikulum Merdeka ada 2 jenis rapor yang akan diberikan kepada siswa, yaitu Rapor Intrakurikuler dan Rapor Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Dalam Rapor Intrakurikuler juga ada perbedaan dari segi tampilannya, di bagian awal terdapat identitas siswa, yang ada penambahan bagian “Fase” di kolom identitas.
Baca Juga: Surat Edaran Baru Seleksi PPPK 2022 untuk Guru yang Lulus Passing Grade, Simak Ketentuannya
Sementara dibagian penjelasannya terlihat lebih sederhana karena hanya menjelaskan tentang Mata Pelajaran, Nilai Akhir, dan Capaian Kompetensi.
Di bagian bawah, hanya terdapat kegiatan ekstrakulikuer, predikat, keterangan, dan beberapa kolom tanda tangan, sehingga Rapor Intrakurikuler di Kurikulum Merdeka Belajar ini hanya 2 lembar.