BERITASOLORAYA.com - Persatuan Guru Republik Indonesia atau PGRI Provinsi NTT mengambil sikap tentang kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah Provinsi NTT terkait dengan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bagi siswa-siswi dan guru yang dimulai pukul 05.30 WITA.
Dalam pernyataannya, PGRI Provinsi NTT merasa keberatan jika memulai KBM dimulai pukul 05.30 WITA.
Dilansir dari akun Twitter PGRI Provinsi NTT, PGRI Provinsi NTT menyatakan sebagai mitra Pemerintah Provinsi NTT, kebijakan tersebut memang bertujuan untuk memajukan pendidikan di NTT. Akan tetapi perlu diketahui, menurut mereka, sistem pembelajaran yang dilakukan mulai pukul 05.30 pagi tidak begitu efektif.
Baca Juga: Cek 8 Prodi di UNS pada SNBT 2023 dengan Daya Tampung Terbanyak, Segini Peminatnya di Tahun 2022
Ketidakefektifan tersebut karena para siswa masih banyak yang mengantuk sehingga materi yang disampaikan oleh guru tidak begitu efektif.
Di dalam surat pernyataan sikap PGRI Provinsi NTT menyebutkan bahwa sistem pembelajaran yang dimulai dari pukul 05.30 WITA memang lebih cocok untuk sistem pembelajaran di asrama bukan di sekolah.
Oleh karena itu, perlu adanya kajian lebih lanjut terkait dengan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang dimulai pada pukul 05.30 WITA.
Selain itu perlu adanya sosialisasi yang lebih komprehensif terkait dengan pelaksanaan pembelajaran yang dimulai lebih pagi daripada sebelumnya.