BI Siapkan Metode Pembayaran QRIS Lintas Negara ASEAN, Kekuatan Ekonomi Mendatang

- 19 Mei 2023, 07:30 WIB
Ilustrasi metode pembayaran QRIS lintas negara ASEAN
Ilustrasi metode pembayaran QRIS lintas negara ASEAN /

BERITASOLORAYA.com - Bank Indonesia saat ini menyiapkan metode konektivitas pembayaran QRIS secara langsung di lintas negara ASEAN, yang nantinya akan menjadi kekuatan ekonomi baru mendatang. Destry Damayanti selaku Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) mengatakan, pembayaran lintas negara tersebut akan menjadi kebanggaan baru dari negara ASEAN yang telah menandatangani kesepakatan.

Kesepakatan itu mengatur bank sentral dari semua negara, untuk memfungsikan pembayaran secara non tunai langsung antar bank. Metode yang dipilih melalui scan barcode atau yang dikenal di Indonesia sebagai QRIS.

Saat ini baru terdapat lima dari sebelas negara ASEAN yang telah menyepakati MOU kerjasama Regional Payment Connectivity atau RPC tersebut. Kelimanya yakni Indonesia, Thailand, Filipina Malaysia, dan Singapura.

Baca Juga: Daftar 20 SMA atau MA Terbaik di Surabaya Berdasarkan LTMPT, Salah Satunya Top 2 Nasional lho

"Lima bank sentral dari negara ASEAN sudah menandatangani MoU terkait Regional Payment Connectivity (RPC) ini," ujar Destry pada Capacity Building on ASEAN Issues kepada Stakeholder di Denpasar, Bali, Rabu, 17 Mei 2023.

Destry menyebutkan, saat ini baru terdapat lima negara ASEAN yang sudah menandatangani MOU RPC. Namun kedepannya fitur ini akan menjadi kekuatan setelah semakin banyak negara bergabung.

Ia menjelaskan adanya kerjasama tersebut akan memudahkan masyarakat jika hendak melakukan transaksi di Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina.

"Sekarang dengan Thailand dan Malaysia sudah bisa menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Ini menjadi salah satu kebanggaan ASEAN," ujarnya dalam kegiatan yang diisi dengan talkshow Digital Currency terkait Peluang bagi Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Baca Juga: HORE, Tenaga Guru SD, SMP, SMA dan Dosen yang Mengemban Misi Khusus Ini Dapat Tunjangan dari Menkeu….

Kemudahan itu semakin terasa terlebih di 2023 ini pertumbuhan ekonomi ASEAN diperkirakan lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi negara maju secara global.

"Pertumbuhan ekonomi global contohnya itu pada 2023 diperkirakan tumbuh 2,6 persen. Sedangkan di ASEAN diperkirakan tumbuh di atas 5 persen," ucapnya.

Sementara itu diperkirakan oleh BI pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 ini tumbuh pada kisaran 4,8 persen hingga 5,3 persen.

Ia menambahkan, pandemi COVID-19 yang berlangsung selama beberapa tahun telah berpartisipasi dalam mendukung percepatan proses dalam digitalisasi ekonomi dan keuangan.

Baca Juga: 8 SMA atau MA Terbaik di Pekalongan Berdasarkan LTMPT, Salah Satunya Masuk Top 10 Nasional

Digitalisasi ekonomi sekaligus berpartisipasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan juga negara-negara lain di Asia Tenggara.

Untuk QRIS saja saat ini telah digunakan oleh 32 juta orang dah 25,4 juta merchant di Indonesia. Sedangkan untuk BI Fast transaksi pada triwulan pertama tahun 2023 sudah berhasil menyentuh angka Rp1.133 triliun.***

Editor: Anbari Ghaliya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x