Tradisi makan Ketupat dan Opor Ayam di Kota Solo biasanya dilakukan pada saat pagi atau siang hari pada Hari Raya Idul Fitri. Makanan ini disajikan bersama-sama dengan hidangan lainnya, seperti sayur lodeh, sambal goreng ati, dan lain-lain.
Makanan ini memiliki nilai simbolis sebagai tanda syukur dan rasa bersyukur atas nikmat kesejahteraan yang diberikan oleh Tuhan kepada umat Muslim di Hari Raya Idul Fitri.
Ketupat melambangkan kesucian dan kesederhanaan, sedangkan opor ayam melambangkan kesejahteraan dan keberlimpahan.
Selain itu, tradisi makan Ketupat dan Opor Ayam juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan antara anggota keluarga dan tetangga dalam satu lingkungan.
Kegiatan ini menjadi momen yang sangat dinantikan oleh masyarakat Kota Solo karena, menjadi bagian dari tradisi budaya yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Apakah Tenaga Honorer Jadi Dihapus? Inilah Pernyataan Komisi II DPR RI, Simak Selengkapnya
5. Nyekar ke Makam Keluarga
Tradisi Nyekar ke Makam Keluarga atau juga dikenal dengan sebutan "ziarah kubur" merupakan salah satu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Kota Solo saat merayakan Hari Raya Idul Fitri. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada hari kedua atau ketiga Idul Fitri.
Nyekar ke Makam Keluarga adalah tradisi yang sangat penting bagi masyarakat Kota Solo karena melalui kegiatan ini, mereka dapat mengenang dan mendoakan arwah para leluhur dan anggota keluarga yang telah meninggal dunia.