Lebaran Sebentar lagi, Pos Indonesia Pastikan 3,2 Juta Keluarga dapat Terima Bansos dari Kemensos Secepatnya!

15 April 2023, 21:47 WIB
Pemerintah telah mulai menyalurkan bansos pangan melalui PT Pos Indonesia bagi KPM PKH serta BPNT. /ANTARA/Aswaddy Hamid/
 
BERITASOLORAYA.com - PT Pos Indonesia (Persero) dapat memastikan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) serta Program Keluarga Harapan (PKH) yang dibagikan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) akan diterima oleh 3,2 juta keluarga penerima manfaat (KPM) tepat sebelum momen Lebaran Idul Fitri 2023.

Disampaikan oleh Faizal R Djoemadi selaku Direktur Utama Pos Indonesia (Persero) pada Sabtu, 15 April 2023, Kemensos telah menugaskan kembali PT Pos Indonesia untuk membagikan kedua jenis bantuan sosial (bansos) itu di tahap pertama untuk 1,1 juta penerima yang tersebar di 83 kabupaten/kota.

Faizal menyebutkan Dari jumlah 1,1 juta KPM, Kemensos kembali memerintahkan Pos Indonesia melakukan penambahan total penerima bansos menjadi 3,1 juta.

Baca Juga: SIMAK, Menteri Nadiem dan Dirjen Nunuk Buka-bukaan soal Guru Honorer, Bagaimana Nasibnya?

Sampai hari ini dari 3,1 juta sudah tersalurkan sekitar 80 persen. PT Pos Indonesia masih punya waktu paling untuk menyelesaikan penyaluran KPM paling lambat dua minggu.

Namun, informasi terakhir Kemensos kembali menambah jumlah penerima KPM tersebut. Kini terdapat total 4,5 juta penerima yang akan disalurkan oleh Pos Indonesia.

Meski demikian disebutkan oleh Direktur Utama PT Pos Indonesia jika penambahan data KPM yang diterima belakangan baru akan dibayarkan setelah momen Lebaran atau hingga H+3 karena waktu yang terbatas.

"Hal ini untuk mengantisipasi mudik, libur nasional, karena jika dipaksakan tetap dilakukan penyaluran tidak akan efektif,” katanya.

Baca Juga: SELAMAT, Guru Honorer di Kalimantan Timur Ini Bisa Langsung Jadi PPPK 2023 Tanpa Tes, Cek Nama-namanya!

Sebanyak 4,5 juta KPM tersebut akan dialokasikan dalam jumlah yang lebih banyak lagi. Dari jumlah awal 83 kota/kabupaten termasuk wilayah 3T, kini menjadi 514 kota/kabupaten.

Faizal menjelaskan pihaknya sedang melakukan pembaruan pada teknologi pendataan penerima bansos, Pos Indonesia kini menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) demi menjaga keakuratan data.

Ia menjelaskan hal itu berasal dari pendataan rumah penerima bansos di tahun lalu yang memiliki hasil yang kurang akurat. Sehingga Pos Indonesia terpaksa melakukan perekaman ulang dalam jumlah yang cukup banyak.

“Berdasarkan pengalaman pada 2022, saat itu kita terpaksa melakukan pengulangan perekaman data yang cukup masif. Karena ternyata perekaman data khususnya yang foto rumah kurang akurat. Jadi baik kualitas fotonya, akurasi fotonya, dan geo tagging-nya itu kurang akurat. Perekaman ulang ini cukup memakan waktu dan biaya,” jelas Faizal.

Baca Juga: HORE, Seluruh Calon PPPK Guru 2022 di Daerah Ini Lulus Pasca Sanggah, Sujud Syukur

Berkat adanya penggunaan teknologi AI, Direktur Utama Pos Indonesia itu kini telah optimistis data yang diterima pihaknya akan menjadi jauh lebih akurat.

Tak hanya memanfaatkan teknologi AI untuk mempersingkat proses penyaluran bansos kepada KPM, Pos Indonesia juga menambah upaya dengan memperbanyak jumlah petugas juru bayar juga memperpanjang waktu pelayanan dengan tujuan bansos dapat diterima sebelum Lebaran.***

Editor: Anbari Ghaliya

Tags

Terkini

Terpopuler