Faizal menjelaskan pihaknya sedang melakukan pembaruan pada teknologi pendataan penerima bansos, Pos Indonesia kini menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) demi menjaga keakuratan data.
Ia menjelaskan hal itu berasal dari pendataan rumah penerima bansos di tahun lalu yang memiliki hasil yang kurang akurat. Sehingga Pos Indonesia terpaksa melakukan perekaman ulang dalam jumlah yang cukup banyak.
“Berdasarkan pengalaman pada 2022, saat itu kita terpaksa melakukan pengulangan perekaman data yang cukup masif. Karena ternyata perekaman data khususnya yang foto rumah kurang akurat. Jadi baik kualitas fotonya, akurasi fotonya, dan geo tagging-nya itu kurang akurat. Perekaman ulang ini cukup memakan waktu dan biaya,” jelas Faizal.
Baca Juga: HORE, Seluruh Calon PPPK Guru 2022 di Daerah Ini Lulus Pasca Sanggah, Sujud Syukur
Berkat adanya penggunaan teknologi AI, Direktur Utama Pos Indonesia itu kini telah optimistis data yang diterima pihaknya akan menjadi jauh lebih akurat.
Tak hanya memanfaatkan teknologi AI untuk mempersingkat proses penyaluran bansos kepada KPM, Pos Indonesia juga menambah upaya dengan memperbanyak jumlah petugas juru bayar juga memperpanjang waktu pelayanan dengan tujuan bansos dapat diterima sebelum Lebaran.***