Arief pun menegaskan bahwa program pemberian bansos beras 10 kilogram tidak berpengaruh terhadap stok beras di pasaran.
Baca Juga: Bansos Beras Disalurkan untuk 72.386 KPM di Sukoharjo, Satu Penerima Dapat 10 kg Per Bulan
Di sisi lain, Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), memerintahkan sejumlah kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan kelancaran distribusi stok beras di pasar tradisional dan modern.
Menurut Arief, dirinya bersama sejumlah menteri terkait dan Perum Bulog ditugaskan untuk mendistribusikan stok beras yang ada di Bulog ke pasar. Hal itu untuk menindaklanjuti laporan kelangkaan stok beras yang ada di pasaran saat ini.
Menurutnya, stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang cukup tinggi yaitu di atas 34 ribu ton. Ia pun memastikan stok beras tersebut harus sampai ke pasar-pasar tradisional dan pasar modern.
Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Arprindo) mengeluhkan sulitnya mendapat suplai beras premium lokal yang sudah dikemas 5 kilogram.
Menurut Ketua Umum Arprindo, Roy Nicholas Mandey, kelangkaan beras premium di toko modern disebabkan tingginya harga beras di produsen.
Baca Juga: Webinar ASN Belajar: Ini Langkah BPSDM Jawa Timur Untuk Membangun SDM Unggul
Kondisi tersebut membuat banyak pemilik toko modern untuk memilih tidak memasok beras premium.
Roy menyebut peningkatan harga beras premium cukup signifikan, dari sekitar Rp13.000 per kilogram menjadi Rp16.000 hingga Rp17.000 per kilogram.