Israel Kembali Serang Gaza, Berpotensi Hancurkan Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Hamas

16 Juni 2021, 10:49 WIB
Ilustrasi bendera Israel. /Taylor Brandon on Unsplash

PR SOLORAYA - Israel kembali melancarkan serangan udara di Jalur Gaza pada Rabu pagi, 16 Juni 2021.

Militer Israel mengatakan pesawatnya menyerang kompleks bersenjata Hamas di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas peluncuran balon pembakar dari wilayah yang menyebabkan kebakaran di ladang di Israel selatan.

Serangan tersebut dinilai berpotensi menghancurkan kesepakatan gencatan senjata yang mulai diberlakukan pada bulan lalu.

Baca Juga: Jelang Ulang Tahun Kelima, BLACKPINK akan Turut Merilis Sebuah Film

Serangan udara itu juga mengikuti pawai nasionalis yang provokatif melalui Kota Tua Yerusalem Timur yang dianeksasi oleh kaum nasionalis Yahudi yang juga telah menarik ancaman tindakan oleh Hamas, gerakan Palestina yang memerintah Gaza.

Dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Middle East Eye pada Rabu, 16 Juni 2021, militer Israel mengatakan serangan, yang menyerang kompleks Hamas di Khan Younis dan Kota Gaza, datang sebagai tanggapan atas peluncuran balon.

Yang menurut laporan berita setempat, peluncuran balon udara itu menyebabkan 20 kebakaran di lapangan terbuka dekat perbatasan Gaza.

Baca Juga: Ini Kegiatan yang Wajib, Boleh, dan Tidak Boleh Dilakukan Selama Isolasi Mandiri Covid-19

Militer Israel juga menambahkan bahwa mereka bersiap untuk semua skenario yang terjadi, termasuk pertempuran baru dalam menghadapi aksi teroris lanjutan yang berasal dari Gaza.

Seorang juru bicara Hamas, membenarkan serangan Israel, mengatakan Palestina akan terus mengejar perlawanan mereka dan membela hak-hak mereka termausk hak atas situs suci di Yerusalem.

Beberapa jam sebelumnya, ribuan orang Israel ambil bagian dalam apa yang disebut 'Flag March' yang menandai peringatan pendudukan Israel tahun 1967 di Yerusalem Timur.

Baca Juga: Catat, Daftar Orang yang Tidak Boleh atau Ditunda Menerima Vaksin Covid-19

Israel, yang mencaplok bagian timur kota itu dalam sebuah langkah yang belum mendapat pengakuan internasional, menganggap seluruh kota sebagai ibukotanya.

Sedangkan Palestina ingin Yerusalem Timur menjadi ibu kota negara masa depan yang akan mencakup Tepi Barat dan Gaza.

Demonstrasi pada Selasa, 15 Juni kemarin terjadi ketika ketegangan tetap tinggi atas rencana pengusiran keluarga Palestina oleh Israel dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.

Baca Juga: Kondisi Perekonomian Nasional Terus Meningkat, Menkeu Sebut Ada 4 Provinsi yang Mengalaminya

Menjelang pawai, polisi Israel secara paksa memindahkan puluhan warga Palestina dari luar Gerbang Damaskus Kota Tua. Setidaknya 27 warga Palestina terluka ketika polisi Israel menembakkan peluru baja berlapis karet dan granat kejut di daerah sekitarnya.

Ratusan nasionalis Yahudi yang berpartisipasi dalam pawai terdengar meneriakkan "Matilah orang Arab".

Serangan udara hari ini menandai gejolak besar pertama sejak gencatan senjata pada 21 Mei yang mengakhiri serangan 11 hari Israel di wilayah itu, yang menewaskan 248 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak.

12 orang di Israel juga tewas oleh roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza, daerah kantong Palestina.***

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: Middle East Eye

Tags

Terkini

Terpopuler