Taiwan akan Menyerang Balik Pasukan China Jika Berani Memasuki Wilayahnya

31 Agustus 2022, 17:36 WIB
Taiwan menegaskan bahwa akan menyerang balik pasukan militer China jika masih bersikeras memasuki wilayahnya /Sepulang Sekolah/YouTube.com

BERITASOLORAYA.com – Pemerintah Taiwan pada hari Rabu, 31 Agustus 2022 mengatakan bahwa pihaknya akan menyerang balik jika angkatan bersenjata China memasuki wilayahnya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Taiwan ketika China meningkatkan kegiatan militer di dekat pulaunya.

China telah melakukan kegiatan militer di sekitar Taiwan sebagai respons atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei.

Baca Juga: The Blues Alami Kekalahan dari Southampton karena Adam Armstrong, Thomas Tuchel Sebut Timnya Kurang Mentalitas

Pejabat pertahanan Taiwan mengatakan patroli militer ‘intensitas tinggi’ yang dilakukan oleh China di sekitar Taiwan terus berlanjut.

Ia mengungkapkan bahwa niat Beijing untuk menjadikan Selat Taiwan yang memisahkan kedua belah pihak akan menjadi sumber utama ketidakstabilitasan di wilayah tersebut.

“Untuk pesawat dan kapal yang memasuki wilayah laut dan udara kami sejauh 12 mil laut, tentara Taiwan akan menggunakan hak untuk membela diri. Melakukan serangan balik tanpa kecuali,” kata Lin Wen-Huang, wakil kepala staf umum untuk operasi dan perencanaan sebagaimana dikutip BeritaSoloRaya.com dari Reuters.

Baca Juga: Inter Milan Naik ke Peringkat Kedua Serie A dengan Kemenangan 3-1 atas Cremonese

Taiwan telah mengeluhkan pesawat tak berawak China yang berulang kali terbang dekat dengan pulau kecilnya di dekat pantai China.

Lin menambahkan bahwa militer menggunakan hak yang sama untuk menyerang balik pesawat tak berawak China jika tidak mengindahkan peringatan untuk meninggalkan wilayahnya setelah menimbulkan ancaman.  

Taiwan telah menembakkan tembakan peringatan ke pesawat tak berawak China untuk pertama kalinya pada Selasa, 30 Agustus 2022.

Baca Juga: Dalam RUU Sisdiknas, Guru Bisa Dapat Tunjangan Tanpa Sertifikasi? Begini Kata Mendikbudristek

Tembakan tersebut diluncurkan tidak lama setelah Presiden Taiwan Tsai Ing-Wen memerintahkan militernya untuk mengambil tindakan balasan yang kuat terhadap apa yang disebutnya sebagai provokasi China.

Kementerian luar negeri China minggu ini menolak keluhan dari Taiwan tentang pelecehan yang dilakukan oleh pesawat tak berawak miliknya.

China menyebut hal itu tidak layak untuk dipermasalahkan. Hal tersebut yang mendorong Taipei melabeli Beijing sebagai pencuri.

Baca Juga: Indonesia Mendesak Kerja Sama Internasional untuk Mengatasi Masalah Perubahan Iklim pada Pertemuan G20

Ma Cheng-Kun, seorang direktur dari akademi militer Universitas Pertahanan Nasional mengatakan bahwa China akan bergerak lebih jauh untuk menolak lewatnya kapal-kapal angkatan laut asing yang melalui selat itu tanpa izinnya.

Ia menyebut jika status militer China dikonsolidasikan, maka risiko benturan antara kapal angkatan laut Beijing dan asing akan meningkat terutama jika kekuatan asing bersikeras dengan hak navigasi dan kebebasan.

Diketahui bahwa kapal perang AS dan dari negara-negara sekutu seperti Inggris dan Kanada telah secara rutin berlayar melalui selat dalam beberapa tahun terakhir. Dua kapal perang angkatan laut AS bahkan berlayar pekan lalu.

Baca Juga: Kecelakaan Maut: Truk Trailer Hilang Kendali di Depan Sekolah di Bekasi, 10 Orang Tewas

Angkatan bersenjata Taiwan memang diperlengkapi dengan baik, namun tidak sebaik yang dimiliki oleh China.  

Oleh karena itu, Tsai mengawasi program modernisasi dan menjadikan peningkatan belanja pertahanan sebagai prioritas.

China diketahui tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan bersenjata untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya.

Taipei menolak klaim kedaulatan Beijing dengan mengatakan bahwa China tidak pernah memerintah pulau itu dan hanya Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka.***

Editor: Dian R.T.L. Syam

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler