Krisis Energi: Rusia Semakin Menekan Eropa dengan Menghentikan Pasokan Gas Baru

31 Agustus 2022, 20:51 WIB
Untuk menekan Eropa, Rusia membatasi pasokan gas ke sana //The Conversation

BERITASOLORAYA.com – Rusia menghentikan pasokan gas melalui jalur pasokan utama Eropa pada Rabu, 31 Agustus 2022.

Hal tersebut semakin mengintensifkan pertempuran ekonomi antara Rusia dan Eropa serta meningkatkan prospek resesi dan penjatahan energi di beberapa negara terkaya di kawasan itu.

Pemerintah Eropa khawatir bahwa Rusia dapat memperpanjang pemadaman sebagai pembalasan atas sanksi Barat yang diberlakukan setelah menginvasi Ukraina dan menuduhnya menggunakan energi sebagai senjata perang.

Baca Juga: Seputar PPG Prajabatan Tahun 2022 Gelombang II, Dua Poin Penting Ini Jangan Terlewatkan. Cek Penjelasannya ...

Rusia sendiri membantah tuduhan tersebut dan menyebutkan bahwa pengurangan pasokan gas dikarenakan alasan teknis yaitu pemeliharaan pipa.

Raksasa energi negara Rusia Gazprom menyatakan Nord Stream 1, pipa terbesar yang membawa gas ke pelanggan utamanya, Jerman, akan mengalami pemeliharaan mulai 31 Agustus hingga 1 September.

Mengetahui hal itu, presiden regulator jaringan Jerman menyebutkan bahwa negaranya sekarang lebih siap untuk pemadaman karena penyimpanan gasnya hampir 85 persen dan mengamankan pasokan dari sumber lain.

Baca Juga: Komite Disiplin PSSI Semprit Deretan Nama Pemain dan Klub, Total Denda Ratusan Juta Rupiah

“Kami dapat mengambil gas dari penyimpanan, kami menghemat gas dan harus terus melakukannya. Terminal LNG akan datang, terima kasih untuk Belgia, Belanda, Norwegia, dan Perancis, gas mengalir,” katanya.

Pembatasan lebih lanjut yang dilakukan Eropa dalam mengatasi pasokan gas dipastikan akan memperdalam krisis energi.

Diketahui krisis energi telah memicu lonjakan sebesar 400% harga gas grosir sejak Agustus. Hal itu menekan konsumen dan bisnis serta memaksa pemerintah untuk menghabiskan miliaran untuk meringankan beban.

Baca Juga: 4 Agenda Ini Disiapkan untuk Honorer, PNS dan PPPK 2022 pada September. Apa Saja? Cek Di Sini...

Tidak seperti pemeliharaan 10 hari yang terjadi pada bulan lalu. Pemeliharaan Nord Stream 1 ini baru diumumkan kurang dari dua minggu sebelumnya dan dilakukan oleh Gazprom sendiri daripada operatornya.

Diketahui Rusia telah memangkas pasokan gas melalui pipa menjadi 40% pada Juni dan menurun lagi menjadi 20% pada Juli.

Moskow memberikan alasan bahwa hal tersebut bisa terjadi karena kendala dalam pemeliharaan yang terhambat akibat sanksi yang diberikan Barat mencegah pengembalian dan pemasangan peralatan.

Baca Juga: Grup K-Pop yang Berhasil Meraih Penghargaan di MTV Video Music Awards 2022, Ada BLACKPINK sampai BTS

Rusia pada hari Rabu mengatakan bahwa pemerintah Jerman telah melakukan segala cara untuk merusak hubungan energinya dengan Moskow.

Gazprom sendiri menjelaskan penutupan terakhir diperlukan untuk melakukan perawatan pada kompresor pipa yang tersisa di stasiun Portovaya, Rusia. Mereka mengatakan bahwa pekerjaan itu akan dilakukan bersama dengan spesialis Siemens.

Siemens Energy, perusahaan Jerman telah melakukan pekerjaan pemeliharaan pada kompresor dan turbin di stasiun tersebut.

Baca Juga: Aktris Jung Eun Chae Berduka, Sang Ayah Meninggal Dunia Setelah Melawan Penyakit Kronis

Namun, mereka mengatakan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam pemeliharaan, akan tetapi siap untuk membantu Gazprom jika diperlukan.

Rusia juga telah berhenti memasok gas ke Bulgaria, Denmark, Finlandia, Belanda, dan Polandia. Selain itu, Moskow juga mengurangi aliran melalui jaringan pipa lainnya sejak meluncurkan ‘operasi militer khusus’ di Ukraina.

Pada Selasa, 30 Agustus 2022, Rusia mengatakan bahwa pihaknya juga menangguhkan pengiriman gas ke Perancis karena perselisihan pembayaran.

Baca Juga: Resmi! Hanya 2 Kategori Ini yang Bisa Ikut Seleksi PPPK 2022, Pastikan Anda Termasuk

Perancis menyebut hal itu adalah alasan Moskow dan menambahkan bahwa mereka sudah siap dengan pemadaman yang dilakukan Rusia.

Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck menyebutkan awal bulan ini bahwa Nord Stream 1 beroperasi penuh dan tidak ada masalah teknis seperti yang diklaim oleh Rusia.***

Editor: Dian R.T.L. Syam

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler