"Kegagalan komunitas internasional untuk menanggapi dengan tekad yang bersatu bisa menjadi bencana bagi Suriah dan sekitarnya yang menyebabkan hal mengerikan terhadap warga sipil," katanya,
Kantor HAM PBB menyebutkan mereka mempunyai fakta yang dapat menunjukkan junta militer melepaskan tembakan dengan granat berpeluncur roket, granat fragmentasi dan tembakan mortir di kota Bago, Myanmar akhir pekan lalu.
Setidaknya 82 pengunjuk rasa anti kudeta dilaporkan tewas dalam tindakan keras dan brutal dari junta militer itu.
Baca Juga: Filipina Memperluas Patroli ke Wilayah Sengketa di Laut Cina Selatan
Junta militer juga dilaporkan mencegah personel medis membantu yang terluka dan meminta biaya sebesar 90 dollar AS atau sekitar Rp1.3 juta terhadap warga yang ingin membawa pulang jenazah kerabat mereka yang tewas.
Setidaknya 3.080 orang saat ini ditahan di seluruh negeri, sementara 23 orang dilaporkan telah dijatuhi hukuman mati setelah persidangan rahasia.
Termasuk empat pengunjuk rasa dan 19 lainnya dituduh melakukan pelanggaran politik dan pidana.*** (Rivan Muhammad/PR Bekasi)