PR SOLORAYA – Organisasi kemanusiaan yang sedang berada di Myanmar meminta dunia internasional melakukan tekanan serius terhadap junta militer.
Pasalnya, junta militer Myanmar baru saja menyiarkan gambar enam tahanan yang memiliki luka dan pelecehan yang sangat parah.
Keprihatinan semakin meningkat setelah hal tersebut menunjukkan betapa tragisnya penyiksaan junta militer terhadap warga sipil Myanmar. Terutama bagi mereka yang kontra terhadap kudeta.
Baca Juga: Airlangga Hartarto Umumkan Hasil Rapat Terbatas, PPKM Mikro Diperpanjang hingga THR Bagi Pekerja
Dilansir Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Al Jazeera, siaran MRTV milik militer Myanmar menyiarkan gambar empat pria dan dua wanita dengan luka memar dan berlumuran darah pada Minggu, 18 April 2021.
Salah satu wanita memiliki rahang yang bengkak dan matanya nampak hitam. Hal ini menjadi bukti bahwa ia mendapat penyiksaan yang serius.
"Junta ini menggunakan penyiksaan sebagai kebijakannya," kata Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) sebagaimana dikutip dari akun media sosialnya.
Lebih lanjut, AAPP mengatakan jika komunitas internasional tidak bertindak, maka penyiksaan dan kematian akibat junta militer Myanmar akan tetap berlanjut.