Sejak kudeta yang dilakukan pada 1 Februari lalu, pasukan keamanan telah membunuh 737 orang dan mengumpulkan 3.229 orang lainnya di seluruh negeri.
Pada hari Minggu, 18 April 2021, enam tahanan ditangkap di Yankin, pinggiran kota terbesar Myanmar, Yangon, sebagaimana keterangan dari MRTV.
Baca Juga: Kini Dijodohkan dengan Billy Syahputra, Memes Prameswari Beberkan 2 Kriteria Utama Lelaki Idamannya
"Penyiar MRTV mengatakan keenam orang itu terlibat dalam pemboman pada hari Sabtu, 17 April 2021, di luar kantor pemerintah Yankin di mana tiga tentara pemerintah terluka. Mereka tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang itu," demikian dilansir dari Al Jazeera.
Militer Myanmar menuduh orang-orang melakukan kejahatan hingga melakukan penahanan. Taktik ini diketahui selalu digunakan oleh militer Myanmar sebagai bentuk pencegahan terhadap protes yang semakin meluas.
“Dan kami telah melihat pemerintah militer dengan sangat palsu. Kami juga melihat mereka menggunakan taktik ini sejak kudeta militer,
Baca Juga: Pertengkaran Suami Istri Diduga Jadi Penyebab Kebakaran di Taman Sari
"Menunjukkan orang-orang yang ditahan, mungkin sebagai pencegah bagi mereka yang masih keluar dan memprotes" ujar salah satu penyiar Al Jazeera.
Myanmar saat ini berada dalam kekacauan sejak Jenderal Senior Ming Aung Hlaing merebut kekuasaan pada 1 Februari.
Di tengah protes, pembunuhan, dan penangkapan massal yang terus berlanjut, Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memperingatkan situasi di Myanmar mungkin menuju konflik besar-besaran yang mirip dengan perang saudara yang mencengkeram Suriah di Timur Tengah.***