Network
"Jika Ethiopia melanjutkan pengisian, Sudan akan mengajukan tuntutan hukum terhadap perusahaan Italia yang membangun bendungan serta pemerintah Ethiopia," tegas Abbas.
Dia mengatakan tuntutan hukum tersebut akan menyoroti bahwa dampak lingkungan dan sosial serta bahaya bendungan belum dipertimbangkan secara memadai.
Baca Juga: Waspada, 11 Hal Ini Akan Terjadi Jika Anda Kurang Asupan Sayuran, Salah Satunya Masalah Jantung
“Mengingat dampak lingkungan dan sosial serta resiko yang menyertai GERD belum dipelajari, berbagai opsi sedang dipertimbangkan, termasuk Mahkamah Internasional, Komisi Hak Asasi Manusia, dan Pengadilan COMESA,” ujar Menteri Irigasi Sudan tersebut.
Sampai hari ini, belum ada reaksi yang diberikan oleh pemerintah Ethiopia.
Sebelumnya, pembicaraan pada awal bulan ini di Kinshasa yang dimediasi oleh Uni Afrika (UA) telah gagal.
Baca Juga: Update Virus Corona Indonesia Sabtu 24 April 2021, Kasus Positif Jadi 1.636.792 Jiwa
Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok kemudian berencana mengundang para pemimpin Ethiopia dan Mesir ke Khartoum untuk pembicaraan negosiasi lebih lanjut.
Sementara itu, Abbas meragukan negosiasi terakhir dan mengatakan bahwa perundingan ketiga negara tidak mengarah pada kemajuan.
"UA tidak menjalankan peran kepemimpinannya," ujarnya.
