Tangani Konflik Palestina-Israel, Mesir Kirim Delegasi untuk Mediasi Gencatan Senjata

- 23 Mei 2021, 10:10 WIB
Ilustrasi. Baru-baru ini Mesir mengirim delegasi untuk mediasi gencatan senjata dalam rangka menangani konflik Israel-Palestina.
Ilustrasi. Baru-baru ini Mesir mengirim delegasi untuk mediasi gencatan senjata dalam rangka menangani konflik Israel-Palestina. /Pixabay/Hosny Salah

PR SOLO RAYA - Selama 11 hari, konflik antara Palestina dengan Israel akhirnya berhenti dengan gencatan senjata.

Perdamaian sementara itu dimulai sebelum fajar pada hari Jumat 21 Mei 2021 dan masih bertahan hingga Sabtu malam 22 Mei 2021 sebagaimana dikutip dari PikiranRakyat-SoloRakyat.com dari Reuters.

Hal ini memungkinkan para pejabat untuk mulai menilai skala kerusakan di wilayah tersebut.

Baca Juga: Link Live Streaming Liga Top Eropa Malam Ini: Siapa Juara Liga Prancis? PSG atau Lille?

Meskipun timbul konflik lagi antara polisi Israel dan pengunjuk rasa Palestina di tempat suci Yerusalem pada Jumat 22 Mei 2021, tidak ada laporan peluncuran roket Hamas dari Gaza atau serangan udara Israel.

Pejabat Palestina menaksir biaya rekonstruksi sebesar puluhan juta dolar untuk pemulihan kota Gaza.

Sementara itu, pejabat medis mengatakan 248 orang terbunuh dalam pertempuran yang terjadi selama belasan hari itu.

Baca Juga: Kades Sragen Meninggal Akibat Covid-19, Fadjroel Rachman Imbau Warga Tetap Waspada

Dewan Senior PBB yang melakukan kunjungan ke Gaza pada hari Sabtu 22 Mei 2021 mengingatkan akan peningkatan risiko kesehatan.

Selain itu, perlu pula menakar rusaknya rumah, jalan, dan infrastruktur penting lainnya termasuk rumah sakit rusak.

"Semua orang hanya perlu mundur dan tidak terlibat dalam gerakan provokatif," Lynn Hastings selaku Koordinator kemanusiaan PBB untuk wilayah Palestina.

Baca Juga: Soal Viral Video Kerumunan, Gubernur Khofifah: Saya Mohon Maaf Sebesar-besarnya

Pakar ekonomi mengatakan pemulihan Israel sekaligus serangan roket dari Hamas telah menewaskan 13 orang di Israel sebelum gencatan senjata di tengah pandemi Covid-19.

Setelah memediasi gencatan senjata dengan dukungan AS, Mesir mengirim delegasinya ke  Israel pada hari Jumat 21 Mei 2021 untuk membahas gencatan senjata lebih jauh.

Hal tersebut juga termasuk dengan bantuan untuk Palestina di Gaza.

Baca Juga: Sering Dapat Spam di Gmail? Ini Cara Blokir dan Bersihkan Kotak Masuk untuk Selamanya

Sejak saat itu, para delegasi bolak-balik antara Israel dan Gaza dan pada hari Sabtu 22 Mei 2021 lalu untuk bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di kota Ramallah di Tepi Barat.

Seorang sumber mengatakan Menteri Sekretaris Negara Nasional Antony Blinken akan mengunjungi Israel dan Tepi Barat pada hari Rabu dan Kamis 26-27 2021 mendatang.

Dia berharap untuk membangun gencatan senjata lebih panjang lagi.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 23 Mei 2021: Masih Terkait Nindy, Apakah Al Berhasil Yakinkan Andin?

Kamis 20 Mei 2021 lalu, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa Washington akan bekerja sama dengan PBB untuk membawa bantuan kemanusiaan dan melakukan rekonstruksi terhadap Gaza.

Dewan Keamanan PBB pada Sabtu 22 Mei 2021 menyerukan kepatuhan penuh dengan gencatan senjata.

Selain itu juga mereka menekankan kebutuhan langsung untuk bantuan kemanusiaan bagi warga sipil Palestina.

Baca Juga: Pangeran Harry Kritik Pola Asuh Pangeran Charles, Ratu Elizabeth Ungkap Kekecewaannya

15 anggota dewan itu mengeluarkan pernyataan setelah tidak dapat berbicara selama konflik 11 hari karena oposisi oleh Amerika Serikat.

Kementerian Luar Negeri Israel sangat menyanangkan bahwa Dewan Keamanan mengabaikan peluncuran lebih dari 4.000 roket ke warga sipil Israel dan lebih memperhatikan warga Gaza.

Untuk membangun gencatan senjata, Josep Borrell selaku Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, pada hari Sabtu 22 Mei 2021 mendesak Israel dan Palestina untuk kembali ke negosiasi yang serius terhadap solusi dua negara.

Baca Juga: 15 Link Twibbon Hari Raya Waisak 2565 BE serta Cara Menggunakannya

Negosiasi tersebut dikabarkan selalu menemui jalan buntu selama bertahun-tahun.

"UE diharapkan untuk tidak membiayai pembangunan Gaza kembali tanpa prospek yang berarti untuk benar-benar menyelesaikan konflik yang mendasarinya," tulisnya dalam sebuah laman.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x