Konflik Laut China Selatan Makin Memanas, AS-China Saling Berebut Kekuasaan hingga Dinilai Picu PD III

- 21 Juni 2021, 14:22 WIB
Ilustrasi bendera AS dan China.
Ilustrasi bendera AS dan China. /Reuters/Tingshu Wang/REUTERS

Baca Juga: DKI Jakarta Pecahkan Rekor Kasus Covid-19, Ada Tambahan 5.582 Orang, 224 Kasus Adalah Pasien Balita

Setelah kondisi yang semakin berbahaya, pilot asing dengan bijak memutuskan untuk meredakan situasi dengan mundur ke tempat yang aman.

Pilot Lu kemudian mengatakan bahwa dirinya tidak akan ragu-ragu untuk menembak jatuh para penyusup jika situasinya menuntutnya.

"Jika [mereka] mau bertarung, saya akan layani. Pilot siap setiap saat, dan tidak ada yang perlu diragukan lagi," ungkapnya.

Meskipun laporan tidak mengidentifikasi kewarganegaraan pesawat yang mengganggu itu, namun para ahli mengatakan bahwa mereka kemungkinan besar adalah orang Amerika.

Baca Juga: Meski Vaksinasi Dianjurkan, 9 Kondisi Berikut Tidak Boleh Menerima Vaksin Covid-19

Menurut pemantauan yang dilakukan oleh Inisiatif Penyelidikan Situasi Strategis Laut China Selatan (SCSPI), angkatan udara AS mengirim setidaknya 35 pesawat mata-mata ke wilayah tersebut selama Mei lalu.

Xu Guangyu, penasihat senior Asosiasi Kontrol dan Perlucutan Senjata China, mengatakan pada Minggu kemarin, 20 Juni 2021, bahwa Washington telah meningkatkan upayanya baru-baru ini untuk mengumpulkan intelijen tentang PLA.

Dia mengklaim bahwa AS telah mengirim pesawat pengintai elektronik dan pesawat anti-kapal selam untuk operasi pengintaian jarak dekat.

Baca Juga: Simak Rincian Penguatan PPKM Mikro, Bakal Diberlakukan Pemerintah Mulai 22 Juni hingga 5 Juli 2021

Halaman:

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah