Komite Hak Anak PBB: Sejak Kudeta, Puluhan Anak Myanmar Telah Dibunuh dan Ratusan Lainnya Ditahan

- 17 Juli 2021, 15:43 WIB
Ilustrasi, Komite hak anak PBB menyebutkan bahwa sejak kudeta militer, puluhan anak Myanmar telah dibunuh dan ratusan lainnya ditahan.
Ilustrasi, Komite hak anak PBB menyebutkan bahwa sejak kudeta militer, puluhan anak Myanmar telah dibunuh dan ratusan lainnya ditahan. /pixabay

Diketahui, komite hak anak PBB terdiri dari 18 ahli independen yang ditugaskan untuk memantau pelaksanaan Konvensi Hak Anak, yang ditandatangani Myanmar pada tahun 1991 silam.

Para ahli mengatakan mereka sangat mengutuk pembunuhan anak-anak oleh junta dan polisi, menunjukkan bahwa beberapa korban dibunuh di rumah mereka sendiri, termasuk seorang gadis enam tahun di kota Mandalay, ditembak di perut oleh polisi, kata pernyataan itu.

Baca Juga: Banjir Bandang di Jerman dan Belgia Akibat Perubahan Cuaca yang Ekstrim? Begini Kata Ilmuwan

Anak-anak sebagai Sandera

Para ahli juga mengecam penahanan sewenang-wenang yang meluas terhadap anak-anak di kantor polisi, penjara, dan pusat penahanan militer.

Mereka menunjuk otoritas militer yang melaporkan praktik menyandera anak-anak ketika mereka tidak dapat menangkap orang tua mereka, termasuk seorang gadis berusia lima tahun di wilayah Mandalay yang ayahnya membantu mengorganisir protes anti-militer.

Pada Jumat kemarin, 16 Juli 2021, situs berita Myanmar juga melaporkan bahwa dua anak di bawah umur, berusia 12 dan 15 tahun termasuk di antara tujuh penduduk desa dari kotapraja Sintgaing di wilayah Mandalay, yang ditahan dan didakwa memiliki bahan peledak.

Baca Juga: Lirik Lagu Wanita - Rossa, Dipersembahkan untuk Semua Perempuan Hebat

Para ahli juga menyuarakan keprihatinan mendalam tentang gangguan yang cukup besar dalam perawatan medis penting dan pendidikan sekolah di seluruh negeri.

Akses ke air minum dan makanan yang aman untuk anak-anak di daerah pedesaan juga telah terganggu, kata mereka.

Halaman:

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah