Network
BERITASOLORAYA.com – Amerika Serikat dan Arab Saudi mendiskusikan beberapa hal terkait dengan kedatangan Joe Biden ke Timur Tengah pada Jumat 15 Juli 2022.
Pada tanggal 13 Juli 2022 lalu, Joe Biden tiba di Israel. Biden kemudian melanjutkan perjalanannya menuju Arab Saudi, tepatnya di Jeddah untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat Arab Saudi.
Beberapa hal yang akan didiskusikan oleh Joe Biden yaitu mulai dari memindahkan pasukan penjaga perdamaian.
Baca Juga: Catat! Kemdikbud Jelaskan Sistem Rapor Terbaru dalam Kurikulum Merdeka Belajar, Cek Perbedaannya
Pasukkan penjaga perdamain itu ada di sebuah pulau strategis lepas pantai Arab Saudi dan Mesir.
Selain itu Amerika Serikat dan Arab Saudi akan mendiskusikan kerjasama dalam bidang teknologi seluler.
Setelah Biden mengadakan pembicaraan dengan para pejabat senior Arab Saudi termasuk Putra Mahkota Mohammed bin Salman, beberapa pernyataan dirilis.
Dikutip BeritaSoloRaya.com melalui Reuters, diantaranya yaitu Amerika Serikat juga menyambut dengan baik pengumuman percepatan peningkatan produksi minyak oleh OPEC+.
OPEC+ merupakan sebuah kelompok pengekspor minyak mencakup Arab Saudi dan Rusia.
Pernyataan itu mengatakan Amerika Serikat dan penjaga perdamaian lainnya akan meninggalkan pulau Tiran.
Pulau Tiran merupakan bagian dari kesepakatan damai antara Israel dan Mesir yang dicapai pada tahun 1978.
Tiran merupakan sebuah pulau yang indah. Dikelilingi terumbu karang dengan biota laut yang beragam seperti penyu dan karang ikan.
Pulau Tiran ada di titik Teluk Aqaba. Titik itu menjadikan jarak antara semenanjung dan semenanjung Arab Saudi berkurang menjadi beberapa kilometer.
Baca Juga: Ada Apa dengan Komunitas Belajar di dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar? Ini Penjelasannya
Jika dari Pantai Sharm El Syekh, Pulau Tiran akan terlihat dengan sangat jelas. Pulau Tiran juga merupakan salah satu daerah yang paling murni di Laut Merah.
Pulau Tiran terletak di antara Arab Saudi dan Mesir, di daerah strategis yang mengarah ke pelabuhan Israel Eilat.
Washington DC menyambut dengan baik langkah Arab Saudi untuk membuka ruang udaranya bagi pesawat sipil yang terbang dari dan menuju Israel.
Penerbangan itu sebelumnya dilarang kecuali untuk keadaan tertentu.
Pengumuman lainnya mencakup kesepakatan kerja sama antara Arab Saudi dan Amerika Serikat mengenai teknologi seluler 5G dan 6G serta keamanan siber.***
