Kyiv menyebut Moscow telah menghantam kawasan tersebut sebanyak lima kali, termasuk kawasan di dekat tempat penyimpanan bahan radioaktif. Rusia disebut menembaki daerah itu sendiri sambil menyalahkan Ukraina.
Di sisi lain, pejabat yang ditunjuk Rusia mengatakan bahwa Ukraina sudah menembaki pabrik itu dua kali dan mengganggu pergantian shift.
Baca Juga: Info Final Pengangkatan dan Penempatan PPPK 2022 dari BKN serta KemenpanRB, Ini Link Pendaftarannya
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev juga tidak terima ketika negaranya dituduh menciptakan bencana nuklir dengan menempatkan pasukan di sekitar pembangkit nuklir Zaporizhzhia.
Rusia mengatakan bahwa Ukraina yang menyerang pabrik tersebut.
“Mereka [Kyiv dan sekutunya] mengatakan itu adalah Rusia. Itu jelas 100 persen omong kosong, bahkan untuk publik Russophobia yang bodoh,” kata Medvedev, wakil ketua Dewan Keamanan Rusia.
Rafael Grossi, Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional, mendesak kedua pihak untuk berhenti menyalahkan satu sama lain atas serangan di sekitar pembangkit nuklir tersebut.
Grossi mendesak agar para ahli nuklir segera diizinkan untuk menilai kerusakan dan mengevaluasi keselamatan dan keamanan di sekitar kompleks pembangkit nuklir.
Penembakan dan beberapa ledakan di kompleks pembangkit nuklir Zaporizhzhia disebut Grossi telah memaksa penutupan transformator tenaga listrik dan dua transformator cadangan serta memaksa penutupan satu reaktor nuklir.