Lin menambahkan bahwa militer menggunakan hak yang sama untuk menyerang balik pesawat tak berawak China jika tidak mengindahkan peringatan untuk meninggalkan wilayahnya setelah menimbulkan ancaman.
Taiwan telah menembakkan tembakan peringatan ke pesawat tak berawak China untuk pertama kalinya pada Selasa, 30 Agustus 2022.
Baca Juga: Dalam RUU Sisdiknas, Guru Bisa Dapat Tunjangan Tanpa Sertifikasi? Begini Kata Mendikbudristek
Tembakan tersebut diluncurkan tidak lama setelah Presiden Taiwan Tsai Ing-Wen memerintahkan militernya untuk mengambil tindakan balasan yang kuat terhadap apa yang disebutnya sebagai provokasi China.
Kementerian luar negeri China minggu ini menolak keluhan dari Taiwan tentang pelecehan yang dilakukan oleh pesawat tak berawak miliknya.
China menyebut hal itu tidak layak untuk dipermasalahkan. Hal tersebut yang mendorong Taipei melabeli Beijing sebagai pencuri.
Ma Cheng-Kun, seorang direktur dari akademi militer Universitas Pertahanan Nasional mengatakan bahwa China akan bergerak lebih jauh untuk menolak lewatnya kapal-kapal angkatan laut asing yang melalui selat itu tanpa izinnya.
Ia menyebut jika status militer China dikonsolidasikan, maka risiko benturan antara kapal angkatan laut Beijing dan asing akan meningkat terutama jika kekuatan asing bersikeras dengan hak navigasi dan kebebasan.
Diketahui bahwa kapal perang AS dan dari negara-negara sekutu seperti Inggris dan Kanada telah secara rutin berlayar melalui selat dalam beberapa tahun terakhir. Dua kapal perang angkatan laut AS bahkan berlayar pekan lalu.