Menurut Koren, Google secara agresif mengejar kontrak militer dengan Israel sekaligus melenyapkan suara karyawannya.
Mereka yang protes siap-siap dibungkam dengan cara dipindahtugaskan ke wilayah lain.
Hal ini sempat dilaporkan Koren kepada Dewan Hubungan Perburuhan Nasional (NLRB). Namun media memberitakan bahwa laporan Koren tidak ditanggapi lebih lanjut.
Puncaknya, di awal September 2022 ini Koren mengumumkan bahwa dirinya akan mengundurkan diri dari Google.
Baca Juga: Tanpa Tes, 3 Guru Honorer Ini Bisa Daftar Seleksi PPPK 2022 Langsung! Siapa Saja?
Ia menyebut alasannya untuk resign sebagai penciptaan lingkungan kerja yang tidak bersahabat karena aktivisme sosialnya.
"Saya meninggalkan @Google minggu ini karena pembalasan & permusuhan terhadap pekerja yang berbicara," cuit Koren.
Meski telah bekerja di perusahaan raksasa itu dalam tujuh tahun, Koren yakin bahwa langkahnya untuk resign sudah bulat karena tindakan Google untuk melumpuhkan pekerja yang blak-blakan.
“Saya telah secara konsisten menyaksikan bahwa alih-alih mendukung beragam karyawan yang ingin menjadikan Google perusahaan yang lebih etis, Google secara sistematis membungkam suara-suara Palestina, Yahudi, Arab, dan Muslim yang prihatin tentang keterlibatan Google dalam pelanggaran hak asasi manusia Palestina,” ujarnya, dikutip BeritaSoloRaya.com dari Al Jazeera.