Baca Juga: Simpang Siur Penghapusan Honorer Bikin Resah, Komisi II DPR Beri Kabar Baik untuk 28 November 2023
Dalam pernyataannya yang memantik kemarahan Rusia itu, Jens Stoltenberg, selaku Sekretaris Jenderal NATO mengklaim bahwa seluruh anggota NATO telah sepakat untuk menerima Ukraina bergabung dengan aliansi itu setelah invasi Rusia berakhir.
Ia baru-baru ini juga mengunjungi Ibu Kota Ukraina, Kyiv, serta menegaskan dukungan aliansi tersebut kepada negara eks Uni Soviet itu dalam menghadapi gempuran Rusia.
“Kami mendukung Anda hari ini, dalam perjuangan heroik Anda melawan penjajah Rusia dan membela negara Anda. Dan kami akan mendukung Anda besok, saat Anda membangun kembali, dan bekerja menuju masa depan yang lebih cerah bagi rakyat Ukraina,” katanya.
Rusia pun segera mengeluarkan peringatan keras usai pernyataan petinggi NATO itu. Maria Zakharova, selaku Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia mengungkapkan, rencana NATO itu sangat “berbahaya”.
Baca Juga: Ingin Turunkan Kolesterol Setelah Lebaran? Coba Konsumsi 5 Buah Rekomendasi Kemenkes Ini
Lantas, Zakharova pun menegaskan bahwa langkah itu berpotensi menimbulkan ‘kiamat’ bagi aliansi militer Eropa.
“Pernyataan semacam itu adalah picik dan sangat berbahaya dan bisa menyebabkan akhir hingga keruntuhan bagi sistem keamanan Eropa,” kecam Zakharova.
Di samping itu, ia menuding NATO sedang mengompori Ukraina untuk mengalahkan Rusia dengan iming-iming bergabung ke dalam aliansi segera setelah perang berakhir.***