Mendahulukan Qurban atau Aqiqah? Berikut Penjelasan Buya Yahya

22 Juni 2022, 18:07 WIB
Buya Yahya /Tangkap layar Youtube/Al-Bahjah TV.

BERITASOLORAYA.com – Seputar mendahulukun Qurban atau aqiqah mungkin menjadi pertanyaan dalam benak sebagian orang.

Pertanyaan terkait mendahulukan Qurban atau aqiqah seolah menjadi kebingungan tersendiri ketika menghadapi kondisi tersebut dan harus memilih.

Maka mengetahui penjelasan terkait mendahulukan Qurban atau aqiqah dapat menjadi salah satu hal yang perlu diupayakan.

Baca Juga: Rumor Nam Joo Hyuk Memanas, Netizen Cari Tahu Sosok Biang Kerok Dibalik YouTube Sojang

Dikutip BeritaSoloRaya.com dari unggahan video di kanal YouTube Al-Bahjah TV pada 20 November 2015, Buya Yahya memberikan penjelasan terkait pertanyaan mendahulukan Qurban atau aqiqah tersebut.

Pertama Buya Yahya menyampaikan terkait hukum dari Qurban dan hukum dari aqiqah itu sendiri, bahwa keduanya hukumnya sunnah.

“Aqiqah itu adalah sunnah dan Qurban adalah sunnah,” kata Buya Yahya dalam video berdurasi 6 menit 9 detik tersebut.

Kemudian Buya Yahya juga menyampaikan terkait siapa orang yang disunnahkan untuk mengaqiqahi anaknya, yaitu seorang bapak.

“Dan sunnahnya aqiqah itu, sunnah untuk siapa? Siapa yang sunnah melakukan aqiqah? Disunnahkan melakukan aqiqah adalah bagi seorang bapak yang punya anak,”ujar Buya Yahya.

Buya Yahya juga menyampaikan penjelasan lebih lanjut terkait posisi seseorang dalam melakukan aqiqah.

Baca Juga: Lirik Sholawat Burdah Bagian 3 Pujian kepada Nabi Muhammad, Lengkap Arab Latin dan Terjemahan

“Anda tidak disunnahkan untuk mengaqiqahi anaknya tetangga, dan Anda pun tidak disunnahkan mengaqiqahi diri Anda. Kalau Anda punya anak, baru Anda sunnah mengaqiqahi anak Anda” ucap Buya Yahya.

Bahkan Buya Yahya juga memberi contoh terkait penjelasan seseorang yang melakukan aqiqah tersebut.

“Jadi yang disunnahkan mengaqiqahi saya, Abah saya. Yang sunnah mengaqiqahi saya siapa? Abah saya. Jika Abah saya tidak punya duit sampai saya dewasa, gugur sudah,” ujar Buya Yahya.

“Selesai kadaluarsa, berlalulah masa aqiqah, berarti saya belum aqiqah. Saya punya duit untuk Qurban, ya Qurban, ” lanjut Buya Yahya.

Adapun terkait rentang waktu yang perlu diketahui, Buya Yahya menyampaikan mulai lahir hingga aqil baligh.

“Sunnah bagi Abah saya untuk mengaqiqahi saya. Sampai kapan? Mulai dari usia lahir hingga saya aqil baligh. Kalau sudah baligh, bebas. Kayak waktu sholat dhuha masuk zuhur, selesai. Hilang waktu dhuha,” kata Buya Yahya.

Baca Juga: Deretan Cara Menyimpan Daging Agar Tahan Lama yang Perlu Diperhatikan, Bukan Hanya Urusan Freezer

Namun jika seseorang memiliki keinginan untuk melakukan aqiqah bagi dirinya sendiri, maka itu juga bukan masalah dan diperbolehkan.

“Tapi saya pengen ngaqiqahi diri saya sendiri, oh boleh boleh saja. Paling tidak itu masuk bab sedekah nanti. Ya aqiqahlah untuk dirimu sendiri,” kata Buya Yahya.

“Tapi di saat dihadapkan ada qurban, ya qurban saja, karena qurban disunnahkan atas dirimu,”lanjut Buya Yahya.

Bahkan Buya Yahya juga memberi gambaran atau contoh terkait pemahaman memilih prioritas antara Qurban atau aqiqah.

“Saya punya anak, lahir tanggal 3 zulhijah. Berati tanggal 10 zulhijah, pas hari ke-7. Baik hari baik untuk aqiqah dan diberi nama. Saya punya kambing satu, mana yang lebih bagus? Untuk qurban saya, untuk Qurban atau untuk aqiqah?” tanya Buya Yahya.

Baca Juga: Catat! PPPK Guru Tahap 3 Tahun 2022, Ini 2 Kondisi Guru Honorer yang Tidak Bisa Langsung Penempatan

“Jawabnya adalah sederhana, ente Qurban saja. Kenapa? Aqiqah bisa ditunda minggu depan lagi kan? Aqiqah waktunya masih panjang, tapi kalau untuk nyembelih Qurban waktunya terbatas. Hanya 3 hari 4 hari,” jelas Buya Yahya.

Itulah penjelasan Buya Yahya terkait mendahulukan qurban atau aqiqah. Semoga bisa bermanfaat dan dapat memberikan jawaban bagi pertanyaan mendahulukan Qurban atau aqiqah.***

Editor: Rita Azlina

Sumber: YouTube @Al-Bahjah TV

Tags

Terkini

Terpopuler