BERITASOLORAYA.com - Masyarakat Kudus hingga saat ini, ketika Qurban tidak berani untuk menyembelih sapi. Biasanya saat Qurban banyak yang menyembelih kerbau maupun kambing.
Adapun terkait adanya larangan menyembelih sapi di Kudus saat Qurban, banyak yang mempertanyakan, mengapa Sunan Kudus melarang akan penyembelihan sapi tersebut.
Dilansir BeritaSoloRaya.com dari Sosiologi Agama UIN Sunan Kalijaga, berikut ini alasan mengapa Sunan Kudus melarang menyembelih sapi saat Qurban.
Masyarakat Jawa, sebelum masuk islam berkeyakinan ajaran Hindu Budha, begitu juga dengan Kudus. Pada agama Hindu, sapi dianggap sebagai hewan yang disucikan.
Baca Juga: Butuh Modal Pengembangan Usaha? KUR BCA akan Bagikan hingga Rp500 Juta, Cek Syaratnya
Atas kepercayaan sebelumnya di masyarakat Kudus yang menganggap media sapi sebagai hewan yang disucikan di agama Hindu, maka Sunan Kudus berprinsip menghargai hal tersebut.
Pada penyebaran Islam, Sunan Kudus mengedepankan toleransi. Dalam penyebarannya menggunakan ajaran Islam syari'at dan juga sangat cepat dan mudah diterima oleh masyarakat.
Sunan Kudus sebelum menyebarkan agama Islam, mengimbau supaya tidak menyembelih sapi. Hal itu dimaksudkan sebagai bentuk toleransi agama Hindu sebagai kepercayaan sebelumnya.
Pasalnya, diyakini untuk titis regenerasi masyarakat dalam menyembelih sapi yang mempunyai keyakinan supaya tidak menyembelih hewan ternak untuk waktu kelanjutannya. Namun, bagi titis regenerasi yang mempunyai keyakinan kepada Allah SWT, menyembelih sapi diperbolehkan.
Baca Juga: Dana Usaha Puluhan Juta dari KUR BRI, Angsuran Rp300 Ribuan per Bulan, Syaratnya Dokumen ini
Sunan Kudus menekankan nilai toleransi atau dikenal dengan “tepo sliro” dalam menyebarkan agama Islam kepada masyarakat Kudus.
Salah satu yang dipegang dalam ajaran agama Islam adalah toleransi antar sesama, dengan toleransi dapat menghindarkan dari konflik antar agama dan juga konflik antar etnis dan ras, apalagi Indonesia mempunyai beragama ras, budaya, etis dan lainnya.
Pelaksanaan ajaran toleransi, salah satunya menghimbau untuk tidak menyembelih sapi karena adanya kultur Hindu di dalamnya yang memang mendominasi pada masa Islamisasi.
Sementara itu, Sunan Kudus namanya berasal dari kata 'Kudus' yang mempunyai makna sifat Kudus. Para santri diajar Sunan Kudus mengenai ilmu rohaniah di bagian luarnya saja dan tidak mengajarkannya secara mendalam.
Hal itu juga karena melihat tingkatan keimanan atau kepercayaan masyarakat belum begitu kuat.
Selain itu, diajarkan juga ilmu ketauhidan yang juga disampaikan oleh Sunan Kalijaga di Demak. Arti dari Sunan Kalijaga terdiri dari dua kata, Sunan artinya susunan kalimat syahadat. Kalijaga artinya akalnya supaya tidak lupa dan harus menjaga keimanan.
Demikian informasi mengenai larangan menyembelih sapi di Kudus.***