Network
BERITASOLORAYA.com - Penyebab Kilang Pertamina Cilacap yang terbakar pada Sabtu, 13 November 2021 pekan lalu kini mulai terungkap.
Kebakaran yang terjadi pada Sabtu malam tersebut membuat panik seluruh warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian.
Hingga saat ini pun banyak yang mencari penyebab kebakaran tangki tersebut, tidak terkecuali pihak kepolisian.
Karena meskipun tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu, namun ada kerugian materi yang cukup mencengangkan.
Baca Juga: Bagaimana Hubungan Antara Pembangunan Ibu Kota Baru dengan Hukum Tata Negara ?
Polda Jawa Tengah mengadakan jumpa pers dan berhasil merilis video rekaman CCTV kebakaran yang terjadi di pertamina.
Hasil penyelidikan sementara menunjukkan bahwa Kilang Pertamina Cilacap terbakar akibat dari adanya petir yang menyambar di sekitar lokasi.
Pihak Polda merilis video yang berisi detik-detik tangki 36T102 minyak itu terbakar, dan berhasil terekam pada pukul 19.10 WIB.
Baca Juga: Encanto Tayang 24 November 2021. Disney Hadirkan Petualangan Baru
Kebakaran dipastikan terjadi karena disambar petir yang dibarengi dengan hujat deras pada malam itu sehingga mengakibatkan induksi pada kilang minyak.
“Ada dua titik petir dengan jarak yang satu 45 KM dan yang satunya 12 KM, ini nanti akan kita perkuat keterangan ahli yang akan kita perjelas, bagaimana petir dengan jarak jauh dapat menimbulkan induksi sehingga mengakibatkan adanya kilatan cahaya, ini akan kita perkuat dengan keterangan BMKG,” beber Irjen Pol Ahmad Lutfi.
Berdasarkan video CCTV tersebut terlihat ada satu kilatan cahaya petir yang menyambar ke arah kilang dengan sangat cepat, dan disusul dengan ledakan yang berakhir kebakaran.
Baca Juga: Resep Rendang Daging Lezat, Khas Minang!
“Kami dalam hal ini penyidik, Polda Jawa Tengah, untuk sementara menduga bahwa akibat kebakaran dari persesuaian keterangan saksi dengan CCTV dan keterangan BMKG, diduga kebakaran itu akibat adanya induksi akibat sambaran petir sehingga mengakibatkan kebakaran,” tambah Irjen Ahmad.
“Kemudian untuk sementara ini hasil penyidikan masalah lalai dan sabotase belum kita dapatkan,” pungkas Irjen Ahmad Lutfi.***
