Konflik agraria seperti ini mencerminkan ketidakseimbangan antara perkembangan ekonomi dan perlindungan budaya serta hak asasi manusia.
Kehadiran pemerintah dan investor harus diiringi oleh pendekatan yang bijaksana dan adil untuk menemukan solusi yang menghormati hak-hak warga setempat dan menjaga akar budaya yang berharga.
Demikian informasi seputar konflik lahan di Pulau Rempang, demi investasi warga kini menjadi korbannya.***