Ternyata Kurikulum Merdeka Lakukan Perubahan Ini Pada Proses Belajar Mengajar di Indonesia. Apakah Itu?

17 Desember 2022, 20:52 WIB
Ilustrasi Penerapan Kurikulum Merdeka /unsplash.com

BERITASOLORAYA.com – Kurikulum Merdeka adalah salah satu program pemerintah terkait peningkatan mutu pendidikan di Indonesia yang dijalankan Kemdikbud.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah meluncurkan program Kurikulum Merdeka di awal tahun 2022, tepatnya di bulan Februari.

Pada dasarnya Kurikulum Merdeka merupakan kelanjutan dari kurikulum sebelumnya, dengan beberapa perbaikan yang mengakomodir kebutuhan siswa atau pelajar.

Salah satu perbaikan yang dilakukan dalam Kurikulum Merdeka adalah konsep belajar mengajar yang menjadikan seorang guru seperti seorang penceramah.

Baca Juga: Hanya 3 Guru Kategori Ini yang Bisa Ikut PPG Dalam Jabatan 2023 Menurut Aturan Terbaru, Anda Termasuk?

Metode belajar mengajar yang ada dalam Kurikulum Merdeka, memberikan kesempatan siswa atau pelajar menjadi lebih aktif berpikir dan bertindak.

Hal ini selaras dengan yang dikatakan oleh Zulfikri Anas selaku Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbud Ristek.

“Siswa harus diberi pengalaman nyata. Pembelajaran ceramah seperti yang ada di buku sudah tidak saatnya lagi,”kata Zulfikri.

Zulfikri menyatakan hal itu pada acara sosialisasi “Kurikulum Merdeka Belajar Sebagai Opsi Pemulihan Pembelajaran” di Semarang pada Sabtu, 17 Desember 2022.

Lebih lanjut, Zulfikri mengatakan tentang pentingnya siswa dibiasakan untuk berpikir mandiri sehingga mereka dapat menemukan sesuatu yang baru.

Baca Juga: 4 Keuntungan SIMPIDI 2.0 untuk Calon Peserta Internsip Dokter dan Dokter Gigi, Simak Selengkapnya

Hal ini pula yang membuat Zulfikri menegaskan, pada dasarnya Kurikulum Merdeka hanya melanjutkan apa yang sudah baik dari kurikulum sebelumnya dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa.

Pada penerapan Kurikulum Merdeka, minat siswa akan dinilai sejak tahap awal, pada pertengahan program, dan juga di akhir program pembelajaran.

“Penilaian awal untuk mengetahui anak butuh apa,” ucap Zulfikri.

Pada kesempatan yang sama, Zulfikri juga mengatakan tentang berkurangnya tugas administratif guru dalam Kurikulum Merdeka, sehingga bisa lebih fokus berinteraksi dengan siswa.

Narasumber lain, Agustina Wilujeng juga menambahkan penjelasan tentang pentingnya penerapan Kurikulum Merdeka.

Agustina mengatakan, Kurikulum Merdeka akan memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan kreativitasnya.

Baca Juga: Syarat Ikut Sertifikasi Guru Tahun 2023, Tendik Wajib Punya Ini

“Saat ini kita semua dalam proses penyesuaian, tidak hanya guru,”tutur Wakil Ketua Komisi X DPR RI tersebut.

Menurut Agustina, Kurikulum Merdeka juga menuntut peran aktif dan dukungan dari orang tua siswa.

“Sisa waktu di luar sekolah siswa lebih banyak berinteraksi dengan keluarga. Orang tua paling bertanggung jawab terhadap pendidikan karakter anak, “kata Agustina.***

Editor: Rita Azlina

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler