BERITASOLORAYA.com – Beberapa waktu lalu, pemerintah Indonesia menggaungkan pengangkatan guru honorer menjadi ASN PPPK dengan jumlah formasi sebanyak 1 juta.
Pada 5 Maret 2023 lalu, PGRI melalui Ketua Umum PB PGRI, Prof. Unifah Rosyidi menyatakan jumlah guru honorer yang sudah diangkat menjadi ASN PPPK hampir setengahnya.
Tepatnya capaian pengangkatan guru honorer menjadi ASN PPPK mencapai 300 sampai 400 ribu dari 1 juta formasi seperti yang dikatakan oleh Ketua Umum PB PGRI di Semarang.
Pada penyampaian Ketua Umum PB PGRI diungkapkan juga bahwa PGRI akan melaksanakan komitmen agar menjaga sekaligus mengingatkan Mendikburistek, Nadiem Makarim terkait dengan pengangkatan guru honorer menjadi ASN PPPK.
Baca Juga: Mengenal Obligasi, Investasi Aset Surat Utang di Pasar Modal
Selain itu, Teguh Sumarno selaku Ketua PGRI Jatim juga akan terus mengawal proses pengangkatan guru honorer menjadi ASN PPPK seperti yang dikutip BeritaSoloRaya.com dari ANTARA.
Ketua PGRI Jatim tersebut menyampaikan rasa optimisnya bahwa Kemendikburistek mempunyai komitmen yang besar untuk mengangkat guru honorer menjadi ASN PPPK agar kesejahteraan guru dapat terwujud.
Rabu, 8 Maret 2023 Ketua PGRI Jatim berkata bahwa akan terus berjuang untuk memastikan guru honorer diangkat menjadi ASN PPPK. Lebih lanjut, disampaikan jika mereka akan terus melakukan koordinasi secara intensif bersama Kemendikbudristek.
Ketua PGRI Jatim menyebut koordinasi secara intensif dilakukan agar misi besar pengangkatan 1 juta guru honorer menjadi ASN PPPK dapat terwujud. Ia juga memberikan apresiasi terhadap kerja keras Nadiem Makarim tentang hal ini.
Pengangkatan guru honorer menjadi ASN PPPK menurut Ketua Umum PGRI adalah sebuah kebijakan yang progresif dari Pemerintah Indonesia. Pengangkatan tersebut disinyalir dapat meningkatkan kesejahteraa guru.
Ketua PGRI Jatim juga meminta dukungan dari guru honorer untuk menyukseskan program pengangkatan 1 juta formasi guru honorer menjadi ASN PPPK. Ia membagikan pendapatnya mengenai pengangkatan guru honorer menjadi ASN PPPK.
Menurut Ketua PGRI Jatim, pengangkatan guru honorer menjadi ASN PPK merupakan hasil dari perjuangan guru honorer setelah puluhan tahun berjuang mendapat kesejahteraan yang layak.
“Kami meminta kepada rekan-rekan guru untuk bersabar karena perubahan yang besar ini membutuhkan proses,” tutur Ketua PGRI Jatim soal pengangkatan guru honorer menjadi ASN PPPK.
Bukan hanya guru honorer yang harus mendukung proses pengangkatan guru honorer menjadi ASN PPPK, tetapi pemangku kepentingan yang ada dalam sektor pendidikan juga diharapkan mendukung program ini.
Baca Juga: Biar Makin Ngerti, Mari Kita Kenali Apa Itu Investasi?
Pemangku kepentingan lain di sektor pendidikan untuk mendukung program pengangkatan guru honorer menjadi ASN PPPK khususnya Pemerintah Daerah seperti pernyataan Ketua PGRI Jatim.
Menurut Ketua PGRI Jatim kontribusi Pemerintah Daerah pada proses pengangkatan guru honorer menjadi ASN PPPK juga berpengaruh terkait dengan pengajuan jumlah formasi pengangkatan guru honorer menjadi ASN PPPK.
Dinilai oleh Ketua PGRI Jatim jika pengajuan jumlah formasi guru honorer yang akan diangkat sebagai ASN PPPK oleh Pemerintah Daerah tinggi, peluang guru honorer untuk memperoleh penempatan akan terbuka lebar.
Baca Juga: Cek Nilai Ambang Batas yang Ditetapkan Kemenpan RB, Agar Lulus Seleksi Kompetensi PPPK!
Penyampaian Ketua PGRI Jatim diakhiri dengan permohonan terhadap semua jajaran Pemerintah Daerah agar menambah kuota formasi pengangkatan guru honorer menjadi ASN PPPK untuk nasib guru honorer yang lebih baik.
Ketua PGRI Jatim meyakini bahwa pelaksanaan kolaborasi dari Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah akan mendatangkan dampak positif untuk kesejahteraan guru honorer.
Tidak hanya itu, pengangkatan guru honorer menjadi ASN PPPK juga dapat memperbaiki kualitas pendidikan secara nasional seperti yang dikatakan Ketua PGRI Jatim.***