Nadiem mananggapi dugaan bahwa SKB empat Menteri memiliki waktu yang tudak pas, sebab adanya kasus Omicron.
" Jadinya banyak orang mengira bahwa SKB 4 Menteri kayak, timingnya tidak pas dengan adanya Omicron," ujarnya.
Padahal, hal tersebut sudah diakomodasi. Jadi situasi sudah terkendali, intinya sudah ada normalisasi.
"Padahal ini sudah mengakomodasi situasi Covid-19, angka penularan tertinggi maupun kita sudah masuk rendah. Jadi situasinya sudah ada normalisasi," ucapnya.
"Jadi kalau 1 itu artinya normal kalau 4 tidak boleh sama sekali," tambahnya.
Baca Juga: Drama Korea Snowdrop Kembali Menuai Kontroversi. Ada Apa Ya?
Nadiem menjelaskan bahwa SKB empat Menteri sudah mengatur semua skenario mulai dari skenario paling buruk.
"Jadi, SKB empat Menteri ini artinya sudah mengatur semua skenario, mulai sampai skenario paling buruk mau paling dalam. Makanya ini SKB yang permanen gitu," jelasnya.
Untuk itulah perubahan terkait PTM 100 Persen dilakukan. Apalagi melihat banyak kasus Covid-19 yang sudah tidak ada sama sekali, atau sama artinya dengan nol.