“Beliau ditempatkan itu di Daerah Jaya Wijaya, guru honorer ada juga yang di Halmera Selatan, ada juga di Katsongan,” kata Amri.
Menurutnya, akan banyak guru yang keberatan jika harus ditempatkan ke tempat yang jauh dari daerah asalnya.
“Saya kira kalau jangankan guru honorer, TNI dan Polri saja itu kalau ditempatkan di Jaya Wijaya itu pasti mikir dua kali,” kata Amri.
Selain itu, pada Raker tersebut, Amri juga mengatakan terkait dengan fasilitas sekolah yang ada di daerah-daerah yang masih tidak merata.
Di mana masih ada sekolah yang mengharuskan proses pembelajarannya duduk di bawah lantai, tidak menggunakan kursi.
“Dana PAUD yang serapannya masih harus tahun depan, saya kira ini juga merupakan momentum 2023 yang sudah mendekati politik, alangkah bijaknya juga dari Kementerian juga untuk daya serap yang lebih terukur dan bisa mengarah, kebetulan juga tadi ada sekolah yang fasilitasnya masih ada yang duduk itu. itu negeri, tapi fasilitasnya masih seperti itu, dan masih terbatas,” kata Amri.
Dalam hal ini, Amri berharap Pemerintah bisa memberikan perhatian kepada sekolah-sekolah yang secara fasilitas pembelajaran masih kurang memadai.
“Saya kira itu nanti daya serapnya juga bisa melibatkan teman-teman dari Komisi X agar kita juga turun ke bawah,” kata Amri.***