Oleh karena itu, penghapusan guru honorer harus dilakukan dengan tahapan yang jelas.
“Kalau (penghapusan) honorer, saya kira mesti ada tahapannya ya. Jangan langsung karena kalau langsung dihapus, tenaganya kurang itu akan menyulitkan. Apalagi kalau kita bicara guru, itu kurangnya masih banyak, termasuk persebarannya,” kata Ganjar.
Lebih lanjut, Gubernur Jateng tersebut menjelaskan ada dua cara yang bisa dilakukan pemerintah terkait penghapusan honorer, khususnya guru honorer.
Langkah pertama menurut Ganjar adalah pengurangan tenaga honorer secara perlahan dan bertahap.
“Satu, tahapnya dikurangi, feed out pelan-pelan,” kata Ganjar Pranowo.
Adapun langkah kedua adalah mendorong penggunaan teknologi untuk menggantikan tenaga manusia.
Baca Juga: Guru Non Sertifikasi Bersiap, Kemdikbud Beri Sinyal PPG Dalam Jabatan 2023 Bakal Dibuka
"Kedua, mendorong penggunaan teknologi, sehingga kalau mereka tidak ada teknologi bisa menggantikan. Selama itu tidak bisa, ya kebutuhan itu masih ada,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ganjar juga menyinggung kesejahteraan guru honorer, khususnya yang mengajar di sekolah swasta.
Mengenai hal ini, Gubernur Jateng mendorong yayasan yang menaungi sekolah swasta untuk lebih memperhatikan kesejahteraan guru honorer.