Mantab, Kemendikbud Distribusikan 15.356.486 Buku Bermutu di Sekolah-Sekolah

- 1 Maret 2023, 12:24 WIB
Kemendikbud Ristek menyalurkan buku bacaan bermutu untuk literasi siswa di sekolah-sekolah
Kemendikbud Ristek menyalurkan buku bacaan bermutu untuk literasi siswa di sekolah-sekolah /Instagram.com/@nadiemmakarim

 

BERITASOLORAYA.com – Kemendikbud Ristek telah menyalurkan lebih dari 15 juta eksemplar buku bacaan bermutu untuk lebih dari 20 ribu PAUD dan SD yang paling membutuhkan di Indonesia dalam melaksanakan Merdeka Belajar.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, (Mendikbudristek), Nadiem Makarim pada peluncuran Merdeka Belajar Episode ke-23 bertajuk Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia, 27 Februari 2023 yang lalu menyebutkan bahwa pendistribusian kali ini merupakan jumlah buku dan penerima terbanyak sepanjang sejarah Kemendikbud Ristek.

Dalam mengkampanyekan Merdeka Belajar, penyaluran buku bacaan bermutu mengacu pada 3 Pilar Program, yaitu pemilihan dan penjenjangan, cetak dan distribusi, pelatihan dan pendampingan.

Baca Juga: Nasib Tak Jelas, Perwakilan Honorer K2 Beri Waktu Hingga 10 Maret 2023 untuk Pengangkatan, Jika Tidak…

Untuk meningkatkan daya baca siswa, kemampuan pimpinan sekolah, guru, dan pustakawan di dalam satuan pendidikan menjadi kunci utama, seperti mengelola dan memanfaatkan buku sebagai bahan ajar agar dapat meningkatkan literasi siswa.

“Yang paling penting adalah bagaimana kami saat ini menyediakan pelatihan dan pendampingan untuk membantu sekolah memanfaatkan buku-buku yang diterima,” kata Menteri Nadiem, dikutip Beritasoloraya.com dari akun twitter resmi Balai Bahasa Sulawesi Utara, 1 Maret 2023.

Namun untuk implementasikan program tersebut butuh hubungan kolektif antara pihak satuan pendidikan maupun masyarakat.  Sebab untuk menyebarkan kegembiraan membaca membutuhkan kerja sama dan sangat gotong royong.

Baca Juga: Bandingkan Tunjangan Guru Honorer dengan Pegawai Pajak, P2G Desak Pemerintah Lakukan Hal Ini...

Maka dari itu 3 Pilar Program tersebut di antaranya:

1. Pemilihan dan penjenjangan

Buku yang dipilih berdasarkan kriteria buku bacaan bermutu yaitu buku yang sesuai dengan minat dan kemampuan bacaan.

Sebelumnya, minim pembaca buku (siswa)  yang tidak sesuai dengan minat atau kemampuan membaca mereka. Selain itu, tidak banyak buku bacaan berkualitas di perpustakaan sekolah dan pojok baca di sekolah.

Baca Juga: Tunjukkan Mental Pantang Menyerah dari Perlawanan Sengit Torino, Massimiliano Allegri Sanjung Tinggi Juventus

Namun, saat ini, berkat kampanye 3 Pilar Program Merdeka belajar, buku-buku kriteria bacaan bermutu untuk membantu memilih buku bacaan yang sesuai minat dan kemampuan bacaannya tersedia perpustakaan dan pojok baca sekolah.

2. Pelatihan dan Pendampingan

Pelatihan dan pendampingan kunci keberhasilan penggunaan buku bacaan adalah pada kemampuan kepala sekolah, guru dan pustakawan dalam mengelola dan memanfaatkan buku bacaan.

Kunci keberhasilan pelatihan dan pendampingan buku bacaan atau buku ajar adalah kemampuan pimpinan sekolah, guru, dan pustakawan dalam mengelola dan menggunakan buku tersebut.

Baca Juga: Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Aceh Minta Pelaporan Dana BOS Jangan Dimanipulasi

Sebelumnya sekolah guru dan pustakawan belum mengetahui cara pengelolaan buku bacaan. Kepala sekolah, guru, dan pustakawan belum mengetahui cara melakukan kegiatan membaca yang menarik dan menyenangkan.

Namun saat ini, kepala sekolah, guru, dan pustakawan dapat mengelola buku bacaan dengan dalam memanjang merawat memajang dan berotasi menyimpan.

Selain itu, kepala sekolah, guru, dan pustakawan dapat melakukan kegiatan membaca nyaring atau membaca bersama serta meminjamkan buku, bahkan menggunakan buku sebagai kegiatan ekstrakurikuler.

Baca Juga: Kaya Berjamaah, Laporan INAMPA Sebut Potensi Ekonomi Kemaritiman Indonesia Capai Rp18.000 Triliun per Tahun

3. Cetak dan Distribusi

Sejumlah 15.356.486 yang terdiri dari 556 judul buku bacaan bermutu dicetak dan didistribusikan ke 5.963 ke PAUD di 3T dan 14.595 buku untuk jenjang sekolah dasar (SD) di 3T dan daerah dengan nilai kompetensi literasi dan numerasi yang rendah.

Cetak dan distribusi ini melalui proses pelelangan bekerjasama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Selain itu juga berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan, Pegiat Literasi, TNI dan masyarakat setempat. ***

 

Editor: Dian R.T.L. Syam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x