BERITASOLORAYA.com - Dalam investasi kita harus memahami beberapa hal sebelum memulai. Hal ini dilakukan agar bisa meminimalisir kerugian dalam berinvestasi.
Salah satu cara untuk meminimalisir kerugian tersebut adalah dengan melakukan diversifikasi investasi. Penjelasan mengenai diversifikasi, keuntungan, serta kerugian dibahas dalam artikel ini.
Pengertian Diversifikasi Investasi
Diversifikasi investasi adalah strategi yang dilakukan untuk mengurangi risiko dengan membagi investasi ke dalam beberapa instrumen investasi atau sektor yang berbeda.
Dalam diversifikasi, investor tidak hanya menginvestasikan uangnya dalam satu jenis aset atau sektor saja, melainkan mengalokasikan dana investasi ke dalam beberapa jenis instrumen investasi yang berbeda, seperti saham, obligasi, properti, reksa dana, dan lain-lain.
Dalam bahasa mudahnya, diversifikasi bisa dipahamindengan istilah jangan menempatkan telur dalam satu keranjang. Taruhlah telur tersebut dalam beberapa keranjang, jika salah satu keranjang terjatuh, maka kamu masih mempunyai telur yang lain.
Manfaat dari Diversifikasi Investasi
1. Mengurangi Risiko Kerugian
Diversifikasi dapat mengurangi risiko investasi karena kerugian yang mungkin terjadi pada satu jenis aset atau sektor dapat dikompensasi oleh kinerja yang baik dari instrumen investasi lainnya.
Baca Juga: ASN Usia 56 Tahun Dapat Klaim Dana Ini, Simak Kriterianya
2. Meningkatkan Potensi Keuntungan
Dengan melakukan diversifikasi investasi, maka investor akan dapat memperluas peluang keuntungan dari aset yang dimilikinya. Hal ini karena kita memiliki akses ke berbagai jenis instrumen investasi yang berbeda.
3. Meningkatkan Likuiditas Portofolio
Diversifikasi akan memberikan kesempatan bagi investor untuk dapat memilih instrumen investasi yang likuid sehingga dapat dengan mudah menjual investasinya dan mengambil keuntungan ketika ada peluang.
Kerugian Melakukan Diversifikasi Investasi
1. Potensi Keuntungan yang Lebih Rendah
Saat melakukan diversifikasi, maka aset yang dimiliki untuk melakukan investasi akan menyebar di banyak sektor. Hal tersebut dapat membatasi keuntungan investor karena tidak semua investasi yang dilakukan memberikan hasil yang optimal.
2. Biaya Transaksi
Harus diingat bahwa investor perlu membayar biaya transaksi untuk setiap instrumen investasi yang dibeli. Hal ini termasuk dalam hal yang dapat mengurangi keuntungan yang dihasilkan.
3. Memerlukan Waktu dan Energi
Diversifikasi akan sangat menyita waktu dan energi Anda. Hal ini terjadi karena waktu dan tenaga tersebut digunakan untuk melakukan riset dan analisis yang akurat dan teliti mengenai setiap instrumen investasi yang akan dibeli. Oleh karena itu, akan menjadi pekerjaan yang menuntut waktu dan energi bagi investor.
4. Kesulitan Dalam Pengawasan
Dengan adanya banyak instrumen investasi yang dibeli, maka pengawasan terhadap kinerja setiap investasi menjadi lebih sulit dan memakan waktu. Hal ini dapat mengakibatkan investor kehilangan kesempatan untuk memperbaiki portofolio investasinya jika terdapat instrumen investasi yang tidak memenuhi target return.
Baca Juga: Desak Kejelasan, 3.043 Peserta PPPK Guru 2022 Formasi P1 yang Dibatalkan, Akhirnya Harus Ikut Ini...
5. Terlalu Banyak Diversifikasi
Terlalu banyak diversifikasi dapat menghasilkan portofolio investasi yang tidak terkelola dengan baik dan sulit untuk dipahami. Hal ini dapat membuat investor kehilangan fokus dan kesempatan untuk memaksimalkan hasil investasinya.
Diversifikasi adalah strategi yang baik untuk mengurangi risiko investasi dengan mengalokasikan dana investasi ke dalam beberapa jenis instrumen investasi yang berbeda. Namun, investor perlu memperhatikan manfaat dan kerugian dari diversifikasi sebelum membuat keputusan investasi.
Kenali diri Anda, kenali sumber aset investasi Anda, serta kenali profil risiko investasi Anda agar dapat menentukan instrumen dan strategi investasi yang terbaik bagi diri anda. Karena investasi adalah tentang diri Anda, bukan orang lain.***