Ingin Memulai Investasi Saham di Pasar Modal dan Menjadi Investor, Begini Caranya

- 9 Maret 2023, 08:22 WIB
Ilustrasi inveatasi saham di pasar modal
Ilustrasi inveatasi saham di pasar modal /Pixabay/Pexels

BERITASOLORAYA.com – Banyak masyarakat awam yang penasaran bagaimana cara kerja saham dan pasar modal. Pertanyaan yang sering mereka ajukan adalah bagaimana memulai masuk ke pasar modal dan membeli saham.

Saham yang kita kenal hari ini diperdagangkan dalam sebuah forum yang disebut sebagai pasar modal atau pasar saham. Pasar saham ini memberikan fasilitas untuk transaksi jual beli.

Saham yang diperdagangkan oleh para investor ini adalah saham yang diterbitkan oleh perusahaan dan ditawarkan kepada masyarakat melalui sebuah acara yang disebut dengan IPO atau Initial Public Offering.

Baca Juga: Walau Dikecam, Bruno Fernandes Tetap Kapten Manchester United, Dibela Ten Hag hingga Rashford

IPO dimaknai sebagai penawaran umum perdana saat sebuah perusahaan membuka diri dan menawarkan saham perusahaannya untuk pertama kali.

Dilansir BeritaSoloRaya.com dari laman resmi investor.gov, ada dua jenis forum atau pasar saham di dalam pasar modal, yaitu pasar primer dan pasar sekunder.

Pasar primer adalah tempat terjadi jual beli saham yang dilakukan antara perusahaan dengan investor, sedangkan pada pasar sekunder, perdagangan saham terjadi antar sesama investor. Forum pasar sekunder itulah yang oleh banyak orang disebut sebagai pasar saham.

Baca Juga: Viral, Aktor Park Seo Joon Goda Jennie Blackpink Sampai Dibuat Salting, Jatuh Cinta ?

Pasar sekunder menyediakan tempat yang aman bagi para investor untuk melakukan jual beli saham. Di pasar sekunder terjadi hukum penawaran dan permintaan normal yang memiliki konsekuensi logis pada pembentukan dan fluktuasi harga.

Fluktuasi harga yang terjadi di pasar modal menunjukkan terjadinya perdagangan saham antara investor penjual dan pembeli. Secara normal, jika terdapat lebih banyak investor pembeli maka harga saham akan mengalami peningkatan. Sebaliknya, jika investor menjual lebih banyak, maka harga saham akan cenderung turun.

Sebagai investor dan pelaku pasar, Anda perlu mengetahui sedikit wawasan bahwa di berbagai negara juga terdapat pasar modal. Yang paling terkenal yaitu New York Stock Exchange atau NYSE, pasar modal Amerika Serikat.

Baca Juga: Tolak Penghapusan Honorer, Ganjar Pranowo Berikan Solusi Ini: Ganti Tenaga Kontrak Saja...

Indonesia juga memiliki pasar modal, yaitu Bursa Efek Indonesia atau yang disingkat BEI. BEI awalnya bernama BEJ atau Bursa Efek Jakarta. Hal ini untuk membedakan pasar modal lain di Indonesia kala itu yaitu Bursa Efek Surabaya. Pasar modal Indonesia juga dikenal dengan istilah Indonesia Stock Exchange atau IDX.

Tentang Pialang Saham

Investor dapat melakukan transaksi saham di pasar sekunder melalui sebuah badan yang disebut dengan pialang saham. Pialang saham merupakan perusahaan perantara yang menjembatani investor publik dan pasar modal. Pialang disebut juga sebagai pedagang perantara efek, atau istilah lainnya broker.

Pialang atau broker saham pada dasarnya membebankan komisi untuk layanan yang diberikan. Komisi adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan investor kepada broker atas jasanya memperantarai investor ke pasar modal.

Baca Juga: Sedih, 3.043 Pelamar P1 PPPK Guru 2022 Dibatalkan Penempatannya, Ternyata Ini Alasannya...

Besarnya komisi broker dihitung secara prosentase. Nilai presentase ini bervariasi tergantung pialang dan besarnya transaksi yang dilakukan. Akan berbeda komisi yang harus dibayarkan pada investor dengan transaksi Rp1 juta dan Rp1 miliar.

Seiring waktu, semakin banyak platform aplikasi perdagangan dan investasi saham. Hal ini membuat pasar modal menjadi jauh lebih mudah diakses oleh masyarakat.

Dengan bertambah sengitnya persaingan antar perusahaan pialang, membuat nilai komisi broker bersaing antara satu pialang dengan pialang lain. Bahkan ada beberapa pialang yang menghilangkan atau menetapkan komisi broker dengan nilai yang sangat kecil untuk jumlah transaksi tertentu, misalnya di atas Rp10 miliar.

Baca Juga: Pisah dengan Kanye West, Adidas Alami Kerugian Pertama dalam Tiga Dekade Terakhir

Pengurangan dan penghilangan variabel komisi broker ini menunjukkan trend pergeseran model bisnis perusahaan pialang. Selain itu juga didukung naiknya jumlah Rekening Dana Nasabah single investor di pasar modal.

Jika sebelumnya model bisnis perusahaan pialang berfokus pada jumlah atau kuantitas transaksi perdagangan saham, hari ini mereka memilih pendekatan berupa kenyamanan dan pelayanan nasabah investor. Salah satu cara membangun hubungan baik dengan investor melalui negosiasi komisi broker.

Berubahnya model bisnis perusahaan pialang saham juga terlihat dari layanan di dalam aplikasi transaksi pasar modal yang menyediakan fitur berita pasar, rekomendasi saham, hasil riset dari pialang bersangkutan, dan perangkat analisis lainnya.

Baca Juga: YES, Guru ASN Banjir Rejeki sebab Dapat Tunjangan Ini, Asalkan Penuhi Syarat Apa? Cek Selengkapnya

Sebuah perusahaan menerbitkan saham dan menjualnya ke pasar modal untuk mendapatkan dana tambahan. Dana ini nantinya banyak digunakan sebagai tambahan operasional. Selain menerbitkan saham, perusahaan memiliki alternatif lain untuk mendapatkan tambahan modal, yaitu menerbitkan obligasi.

Obligasi sebagai instrumen investasi disebut juga sebagai surat utang. Surat utang ini mewakili pinjaman dari perusahaan kepada investor atau pemegang obligasi.

Adapun perbedaan antara saham dan surat utang atau obligasi adalah, saham bersifat likuid. Perdagangan saham bisa dilakukan secara real time. Saham yang Anda beli hari ini bisa dijual hari ini pula, selama jam perdagangan masih berlangsung.

Berbeda dengan obligasi yang memerlukan waktu lebih lama untuk pencairan dananya. Obligasi harus menunggu waktu jatuh tempo untuk pembayaran atau investor akan mendapatkan kupon bagi hasil dalam periode tiga atau enam bulanan.

Baca Juga: Warga Solo Bahagia, Renovasi Stadion Manahan Kebut Standar FIFA. Gibran Optimis Lolos Piala Dunia U-20 2023

Sebagai salah satu instrumen investasi, perusahaan yang menerbitkan obligasi dapat memberikan keuntungan kepada investor melalui imbal hasil kupon. Namun, di sisi lain penerbitan obligasi juga meningkatkan kewajiban keuangan perusahaan, perusahaan menjadi berhutang pada pemegang obligasi.

Penerbitan obligasi juga berpengaruh pada peningkatan volatilitas harga saham, perubahan arus kas, dan beberapa risiko keuangan perusahaan di masa mendatang.***

Editor: Dian R.T.L. Syam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x