Network
BERITASOLORAYA.com – Masyarakat Indonesia pada zaman dahulu melakukan investasi dengan aset riil seperti tanah, bangunan, perhiasan, dan lain-lain. Namun, berbeda dengan zaman sekarang, maasyarakat Indonesia sudah mulai melek dengan investasi saham.
Lain dengan investasi aset riil, investasi saham merupakan jenis investasi aset finansial. Contoh lain dari investasi aset finansial adalah obligasi, deposito, warrants, options, reksadana, dan lain-lain.
Jenis investasi aset finansial yang salah satunya investasi saham merupakan investasi dengan aset berwujud surat berharga. Investasi saham terdiri atas 2 jenis saham, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock).
Saham biasa (common stock) adalah saham yang tidak memiliki kekhasan tertentu yang mengakibatkan pemegang saham biasa mempunyai risiko besar saat likuidasi.
Baca Juga: Intip Gaji Pokok Awal PNS Lulusan SD, SMP, SMA, D3, S1, D4, S2, dan S3 Berikut Ini, Resmi!
Namun, saat melakukan investasi saham biasa (common stock), pemegang saham tetap mendapatkan dividen jika perusahaan tersebut mempunyai laba.
Sementara itu, saham preferen (preferred stock) merupakan gabungan dari saham biasa (common stock) dengan obligasi. Saat melakukan investasi saham preferen, pemegang saham bisa memperoleh pendapatan tetap dalam jangka waktu tertentu.
Hal tersebut mengakibatkan melakukan investasi saham preferen mempunyai kekhasan atau keistimewaan dibandingkan dengan investasi saham biasa, sebab pemegang saham preferen akan diprioritaskan saat terjadi likuidasi.
Baca Juga: Islam Tidak Memperbolehkan Seorang Muslim Mempunyai Rasa Hasud, Kecuali kepada Orang-Orang Ini
Kemudian, sebelum melakukan pengambilan investasi saham, calon investor harus memahami faktor-faktor yang berkaitan dengan investasi saham terlebih dahulu. Terdapat 4 faktor terkait dengan pengambilan keputusan investasi saham.
Dikutip oleh BeritaSoloRaya.com dari Jurnal Ekonomi yang ditulis oleh Nyoman Suprasta dan Nuryasman MN, berikut faktor-faktor yang harus dipahami dan diperhatikan dalam pengambilan keputusan investasi saham:
1. Financial Literacy
Faktor pertama dalam pengambilan keputusan investasi saham yang bermakna adanya pengetahuan sekaligus kemampuan agar menciptakan keputusan informasi mengenai perencanaan dan manajemen keuangan.
Baca Juga: Baru Saja, BKN Beri Imbauan Penting ke Peserta Seleksi PPPK Teknis, Tinggal Besok…
Kemampuan financial literacy memiliki dampak positif untuk pengambilan keputusan investasi saham. Mengapa bisa begitu? Sebab, jika seorang investor memiliki kemampuan financial literacy yang tinggi, pengambilan keputusan yang ditetapkan akan semakin efektif.
Pengambilan keputusan yang efektif dengan financial literacy dapat ditingkatkan melalui perbaikan dalam membuat perendaan investasi saham.
2. Financial Experience
Dalam melakukan pengambilan keputusan dalam investasi saham diperlukan pengalaman dalam pengelolaan keuangan untuk mempertimbangkan dan merencanakan masa depan.
Baca Juga: Ketahui Kriteria Penerima Bansos PKH hingga Cara Mengeceknya di cekbansos.go.id
Faktor financial experience ini sama seperti dengan financial literacy, yakni semakin baik financial experience semakin baik pula pengambilan keputusan saat melakukan investasi saham.
3. Locus of Control
Locus of control merupakan rasa yakin dalam diri seseorang mengenai sejauh mana seseorang merasakan hadir atau tidaknya ikatan antara usaha yang dijalankan terhadap hasil yang diperoleh. Dengan demikian, mereka dapat mengontrol kejadian-kejadian yang memengaruhi hidupnya.
Dalam penelitian tersebut, dikatakan bahwa locus of control adalah faktor yang mempunyai kontribusi paling menonjol karena semakin tinggi investor dalam mengontrol suatu perihal, semakin tinggi juga kemampuan dalam mengatasi persoalan investasi saham.
Baca Juga: Rangkuman Wakil Indonesia Babak 32 Besar All England Hari ke-2: Fajar dan Rian Berjaya, Jojo Kandas
4. Experience Regret
Seperti namanya, regret adalah penyesalan yang terjadi karena persoalan masa lampau yang berpengaruh dalam melakukan pengambilan keputusan pada investasi saham.
Berbeda dengan faktor-faktor lainnya yang mempunyai dampak positif, experience regret mempunyai dampak negatif terhadap pengambilan keputusan dalam investasi saham karena terdapat perasaan menyesal.
Demikian informasi mengenai faktor-faktor yang berkaitan dengan pengambilan keputusan dalam melakukan investasi saham.***
