Cair 5 Juni, Pengamat Ekonomi UNS: Gaji ke-13 ASN Berdampak Besar Bagi Ekonomi Nasional

- 4 Juni 2023, 18:36 WIB
Ilustrasi. Inilah dampak besar pencairan gaji ke-13 ASN untuk perkembangan ekonomi nasional menurut Dosen FEB UNS
Ilustrasi. Inilah dampak besar pencairan gaji ke-13 ASN untuk perkembangan ekonomi nasional menurut Dosen FEB UNS /

BERITASOLORAYA.com - Pencairan gaji ke-13 bagi aparatur sipil negara (ASN) pada tanggal 5 Juni 2023 diprediksi akan memberikan dampak yang signifikan terhadap ekonomi nasional.

Pengamat Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, BRM. Bambang Irawan, menyatakan bahwa gaji ke-13 ASN merupakan penghargaan atas pengabdian dan kinerja mereka, termasuk pensiunan.

Menurut Bambang Irawan, pencairan gaji ke-13 pada pertengahan tahun juga bertujuan untuk membantu ASN dalam menghadapi bulan-bulan yang membutuhkan pengeluaran ekstra, terutama terkait dengan biaya pendidikan pada awal tahun ajaran baru.

Bambang Irawan meyakini bahwa pencairan gaji ke-13 ini akan sangat membantu para pegawai negeri sipil (PNS) yang memiliki anak-anak yang membutuhkan biaya sekolah. Gaji ke-13 tahun ini juga dilengkapi dengan tambahan tunjangan, termasuk tunjangan kinerja sebesar 50 persen.

Baca Juga: Gaji Ke-13 PNS akan Cair Mulai 5 Juni 2023, Berdampak Pada Investasi Pendidikan Anak, Simak Selengkapnya…

Menurut Bambang, meskipun dampak turunnya gaji ke-13 ini terhadap perekonomian nasional baru akan terlihat pada kuartal ke IV 2023 atau kuartal I 2024 melalui pertumbuhan ekonomi "year on year" (YOY), namun dampaknya diperkirakan akan cukup besar.

"Saya kira dampak turunnya gaji ke-13 ini, terhadap perekonomian nasional, akan memiliki dampak yang cukup besar meski sebenarnya kalau dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang hitungannya "year on year" (YOY) baru akan dapat diketahui paling cepat di kuartal ke IV 2023 atau bisa juga di kuartal I 2024," ujar Bambang yang dikutip BeritaSoloRaya.com dari ANTARA.

Yang pertama, jumlah ASN di Indonesia mencapai sekitar 3,3 juta orang ditambah dengan anggota TNI dan Polri, termasuk pensiunan, sekitar 6 juta orang.

Jumlah ini akan menciptakan pengeluaran yang sangat besar dalam perekonomian dan memicu efek pengganda atau "multiplier effect" yang akan mempercepat dan memperbesar pertumbuhan ekonomi.

Misalnya, peningkatan permintaan akan produksi bahan kain untuk seragam sekolah akan berdampak pada industri printing dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) seperti perajin asesoris identitas siswa dan penjahit pakaian.

Kedua, kontribusi komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga terhadap pendapatan nasional Indonesia masih mendominasi dengan porsi di atas 50 persen.

Oleh karena itu, pencairan gaji ke-13 tahun 2023 akan memperkuat kontribusi konsumsi rumah tangga dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Namun, Bambang menyarankan agar ASN bijaksana dalam memanfaatkan gaji ke-13 ini dengan membuat rencana pengeluaran rumah tangga yang memprioritaskan pendidikan anak sebagai investasi masa depan bangsa.

Bambang juga menilai bahwa pencairan gaji ke-13 ASN dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah karena sebagian besar ASN berdomisili di daerah, dampak pencairan gaji ke-13 akan dirasakan terutama di daerah terspertamebut.

Baca Juga: BESOK BANGET, Para ASN dan Pensiunan Resmi Menerima 3 Kali Lipat Gaji Ke-13 dari Kemenkeu Pada 5 Juni Jika…

Dampak dari pencairan gaji ke-13 terhadap perekonomian nasional merupakan akumulasi dari dampak yang terjadi di berbagai daerah.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengumumkan bahwa pencairan gaji ke-13 kepada ASN akan dimulai pada Juni 2023. Gaji ke-13 akan dibayarkan mulai bulan Juni dengan komponennya yang sama dengan Tunjangan Hari Raya (THR) tahun ini.

Tujuan dari pembayaran gaji ke-13 adalah untuk membantu keluarga ASN, terutama dalam memenuhi kebutuhan belanja pendidikan bagi anak-anak mereka pada awal tahun ajaran baru.***

 

Editor: Egia Astuti Mardani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x