Makin Emosi kepada NATO, Rusia Gelar Simulasi Perang di Laut Jepang Menggunakan Kapal Perusak Anti-Kapal Selam

26 April 2023, 14:56 WIB
Ilustrasi simulasi perang yang dilakukan oleh Rusia /senivpetro/Freepik

BERITASOLORAYA.com – Rusia dikabarkan bakal melaksanakan simulasi perang di Laut Jepang atau Laut Timur dengan melibatkan objek tiruan musuh, dengan menerjunkan kapal perusak anti-kapal selam bernama Admiral Tributs.

“Kapal Admiral Tributs akan diluncurkan untuk menggelar latihan anti-kapal selam di Laut Jepang,” ungkap sebuah layanan pers, dikutip BeritaSoloRaya.com dari Reuters pada Selasa, 25 April 2023.

Awak kapal akan berkolaborasi dengan helikopter angkatan laut yang akan membidik kapal selam tiruan musuh serta menggunakan torpedo. Latihan tempur itu akan menurunkan kapal selam Project 636 Varshavyanka serangan diesel-listrik kelas milik Rusia.

Baca Juga: SELAMAT, PNS Kembali Full Senyum, Gaji ke-13 Sah Masuk Rekening, Nominal Segini. Cek Penjelasan Sri Mulyani...

Sementara itu, kantor berita TASS melaporkan bahwa untuk kepentingan Armada Utara Rusia di Kutub Utara, akan dibangun enam kapal selam di Kutub Utara.

Kapal yang membawa rudal jelajah Kalibr-PL ini berdiameter 74 meter (243 kaki) dan mampu berlayar hingga jarak 7.500 mil.

Sebagai informasi, kapal Admiral Tributs kali pertama diluncurkan Rusia pada 1983. Selama ini kapal selam tersebut bertugas di Armada Pasifik Rusia.

Latihan militer berlangsung usai tak lama ini Rusia dibuat geram kembali menyusul pernyataan Pakta Pertahanan Negara Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) pada akhir pekan lalu.

Baca Juga: Simpang Siur Penghapusan Honorer Bikin Resah, Komisi II DPR Beri Kabar Baik untuk 28 November 2023

Dalam pernyataannya yang memantik kemarahan Rusia itu, Jens Stoltenberg, selaku Sekretaris Jenderal NATO mengklaim bahwa seluruh anggota NATO telah sepakat untuk menerima Ukraina bergabung dengan aliansi itu setelah invasi Rusia berakhir.

Ia baru-baru ini juga mengunjungi Ibu Kota Ukraina, Kyiv, serta menegaskan dukungan aliansi tersebut kepada negara eks Uni Soviet itu dalam menghadapi gempuran Rusia.

“Kami mendukung Anda hari ini, dalam perjuangan heroik Anda melawan penjajah Rusia dan membela negara Anda. Dan kami akan mendukung Anda besok, saat Anda membangun kembali, dan bekerja menuju masa depan yang lebih cerah bagi rakyat Ukraina,” katanya.

Rusia pun segera mengeluarkan peringatan keras usai pernyataan petinggi NATO itu. Maria Zakharova, selaku Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia mengungkapkan, rencana NATO itu sangat “berbahaya”.

Baca Juga: Ingin Turunkan Kolesterol Setelah Lebaran? Coba Konsumsi 5 Buah Rekomendasi Kemenkes Ini

Lantas, Zakharova pun menegaskan bahwa langkah itu berpotensi menimbulkan ‘kiamat’ bagi aliansi militer Eropa.

“Pernyataan semacam itu adalah picik dan sangat berbahaya dan bisa menyebabkan akhir hingga keruntuhan bagi sistem keamanan Eropa,” kecam Zakharova.

Di samping itu, ia menuding NATO sedang mengompori Ukraina untuk mengalahkan Rusia dengan iming-iming bergabung ke dalam aliansi segera setelah perang berakhir.***

Editor: Anbari Ghaliya

Tags

Terkini

Terpopuler