Tanggapi Polemik di Myanmar, Brunei Darussalam akan Segera Laksanakan KTT ASEAN

- 5 April 2021, 18:29 WIB
Brunei Darussalam akan segera melaksanakan KTT ASEAN untuk membahas polemik yang terjadi di Myanmar.*
Brunei Darussalam akan segera melaksanakan KTT ASEAN untuk membahas polemik yang terjadi di Myanmar.* /Pixabay/nguyenthuantien

PR SOLORAYA – Brunei Darussalam, yang sedang menjadi ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN telah mengundang para pemimpin negara regional tersebut untuk bertemu di Jakarta.

Pertemuan yang akan diselenggarakan di Sekretariat ASEAN di Jakarta, akan membahas secara fokus kondisi perkembangan terbaru di Myanmar.

Sebelumnya, Presiden Indonesia Joko Widodo telah meminta Brunei Darussalam yakni Sultan Hassanal Bolkiah selaku ketua ASEAN untuk menyelenggarakan segera Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT.

Baca Juga: Pemerintah Izinkan Salat Tarawih dan Ied Berjamaah di Masjid dengan Syarat

Diketahui, sejak kudeta pada 1 Februari 2021 silam oleh Junta militer Myanmar, keadaan di negara tersebut semakin tidak kondusif akibat protes yang berlangsung setiap hari.

Sejauh ini, telah ada laporan sebanyak 557 orang meninggal dunia akibat tindakan keras para aparat di Myanmar.

Selain itu, keamanan di Myanmar saat ini sangat tidak kondusif, dan warga secara bersamaan melakukan mogok kerja.

Baca Juga: Baru Sebulan Bebas Langsung Bisa Beli Rumah Dua Lantai Cash, Lucinta Luna: Buah Keikhlasan

Dengan urgensi tersebut, pada Senin 5 April 2021, Brunei Darussalam akan menyegerakan KTT ASEAN khusus untuk membahas perkembangan yang terjadi di salah satu negara anggotanya.

KTT ini akan membahas berbagai macam solusi, serta menanggapi masalah internal di Myanmar. Termasuk jika ASEAN harus bernegosiasi dengan Junta militer.

Secara terang dan jelas, Indonesia dan Malaysia memang sudah mengecam kekerasan yang terjadi di Myanmar.

Baca Juga: Kebakaran di Kilang Minyak Balongan Berhasil Dipadamkan, 5 Karyawan Diperiksa Kepolisian

Sikap ini terlihat saat kedua pemimpin negara tersebut melakukan pertemuan serta menyatakan argumentasi yang sama.

Sebagai lanjutan, Brunei Darussalam selaku ketua ASEAN akan segera mempersiapkan hal-hal yang diperlukan, khususnya soal pertemuan yang akan diselenggarakan di Sekretariat ASEAN di Jakarta.

Langkah berani Brunei Darussalam tersebut juga didorong setelah pertemuan langsung antara Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, di hari dan waktu yang sama.

Baca Juga: Miliki Sikap Cuek yang Sama dengan Sule, Jeffry Reksa: Kalau Ketemu Jadinya Dingin

"Kedua pemimpin sepakat agar para pemimpin ASEAN bertemu untuk membahas perkembangan yang sedang berlangsung di Myanmar," kata Sultan Hassanal Bolkiah dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Reuters.

Namun, terkait dengan kapan pertemuan tersebut akan berlangsung, baik Muhyiddin Yassin dan Hassanal Bolkiah belum memberi kejelasan lebih lanjut.

ASEAN beroperasi dengan konsensus, namun pandangan yang berbeda dari 10 anggotanya tentang kondisi di Myanmar membuat gerak mereka terbatas.

Baca Juga: Wajib Tahu, 5 Makanan yang Dapat Jadi Pilihan Sahur agar Tidak Cepat Lapar dan Haus Selama Puasa

Hal ini membuat ASEAN sebagai organisasi regional belum mampu untuk bertindak lebih.

Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Singapura semuanya telah menyatakan kekhawatiran atas pembunuhan para demonstran dan mendukung KTT yang mendesak tentang Myanmar.

Menteri Luar Negeri masing-masing bahkan secara terpisah mengadakan pembicaraan mitranya dengan China, secara khusus untuk membahas polemik di Myanmar.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah