Respons PBB Soal Aduan Bangladesh Ingin Pulangkan Pengungsi Rohingya

- 19 Agustus 2022, 12:18 WIB
Pengungsi Rohingya yang pergi dari Myanmar menuju Bangladesh pada bulan Desember tahun 2020.
Pengungsi Rohingya yang pergi dari Myanmar menuju Bangladesh pada bulan Desember tahun 2020. /Foto: Reuters/ MOhammad Ponir Hossain///

BERITASOLORAYA.comBangladesh kembali berupaya keras untuk memulangkan pengungsi Rohingya ke negara asalnya, Myanmar. Kali ini Bangladesh mendesak PBB untuk mengambil langkah.

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet tiba di Dhaka, Bangladesh pada hari Minggu, 14 Agustus 2022.

Michelle Bachelet sebagai perwakilan bagian hak asasi manusia PBB mengunjungi  kamp-kamp Rohingya di distrik Cox's Bazar dekat perbatasan dengan Myanmar.

Baca Juga: Kemdikbud Resmi Umumkan Mekanisme Lapor Diri Mahasiswa PPG Dalam Jabatan, Segera Sebelum Berakhir!

Perdana Menteri (PM) Bangladesh Sheikh Hasina mengatakan kepada PBB bahwa ratusan ribu pengungsi Rohingya harus pulang ke Myanmar.

“Rohingya adalah warga negara Myanmar dan mereka harus dibawa kembali,” kata PM Sheikh Hasina, dikutip BeritaSoloRaya.com dari Al Jazeera. 

Merespons hal ini, Michelle Bachelet mengatakan kembalinya pengungsi Rohingya saat ini tidak mungkin karena kekhawatiran tentang keselamatan mereka di Myanmar.

Baca Juga: Hasil Barito Putera vs Bali United, Laskar Antasari Gagal Menang di Laga Kandang

Lebih dari 700.000 etnis Rohingya yang didominasi muslim telah meninggalkan Myanmar sejak Agustus 2017 dan bertolak ke Bangladesh.

Etnis Rohingya telah menghadapi tindakan diskriminatif bahkan penganiayaan brutal dari Myanmar yang mayoritas beragama Budha.

Myanmar menolak kewarganegaraan sebagian etnis Rohingya dan mencabut hak mereka sebagai warga negara.

Michelle mengonfirmasi bahwa situasi di Myanmar masih belum kondusif untuk pemulangan pengungsi Rohingya. Saat ini situasi keamanan di Myanmar masih memburuk pasca kudeta militer satu tahun lalu.

Baca Juga: Lirik Lagu Rumah Kita cover Melly Goeslaw ft Lesti, Nagita Slavina, Celine Evangelista, Trending di YouTube

“Sayangnya situasi saat ini di seberang perbatasan membuat kondisinya tidak tepat untuk pemulangan,” kata Michelle.

Ia menambahkan bahwa pemulangan pengungsi Rohingya harus dilakukan secara sukarela dan bermartabat. Hal ini hanya bisa terjadi jika Myanmar dalam kondisi aman dan berkelanjutan.

Meski demikian, besarnya populasi pengungsi Rohingya di Bangladesh juga dikhawatirkan memunculkan narasi anti-Rohingya.

Baca Juga: Hasil PSIS vs Persik, Laskar Mahesa Jenar Pantang Pulang Sebelum Menang

Michelle menambahkan banyak pengungsi Rohingya khawatir akan keselamatan mereka karena aktivitas kelompok bersenjata dan geng kriminal di kamp-kamp pengungsian.

Awal bulan ini, dua pemimpin komunitas pengungsi Rohingya telah terbunuh, diduga oleh kelompok bersenjata di kamp pengungsian.

Setelah hampir lima tahun krisis pengungsi Rohingya, Bangladesh semakin tidak sabar untuk memulangkan mereka ke Myanmar.

Baca Juga: Resep Tumis Tauge yang Sehat dan Lezat, Wajib Dicoba untuk Menu Masakan Anak Kost, Dijamin Bikin Nagih

Bangladesh sempat mempertanyakan peran Myanmar mengembalikan pengungsi Rohingya. Bahkan Bangladesh dan Myanmar sempat menggelar beberapa pertemuan tetapi tidak ada kesepakatan yang benar-benar tercapai.

Bangladesh juga meminta bantuan China awal bulan lalu untuk memulangkan pengungsi Rohingya dalam kunjungan Menteri Luar Negeri Wang Yi.

Sementara itu, para pengungsi Rohingya di Bangladesh pun meminta Michelle untuk membantu meningkatkan keamanan di Myanmar sehingga mereka bisa kembali.

Baca Juga: Guru Honorer yang Tidak Terdaftar di Dapodik Harap Bersiap! Jelang Penghapusan 2023 Segera Lakukan Hal ini

PBB berjanji akan melakukan upaya terbaik yang bisa dilakukan untuk mendukung pengungsi Rohingya.

“PBB melakukan yang terbaik yang kami bisa untuk mendukung mereka. Kami akan terus melakukan itu,” katanya.

“Tetapi kita juga perlu menangani akar masalah yang mendalam. Kami perlu menangani itu dan memastikan bahwa mereka dapat kembali ke Myanmar – ketika ada kondisi untuk keselamatan dan pemulangan sukarela,” tambahnya.***

Editor: Dian R.T.L. Syam

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah