Ayat berikutnya pada surat Al-Imran ayat 36.
فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ اِنِّيْ وَضَعْتُهَآ اُنْثٰىۗ وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْۗ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْاُنْثٰى ۚ وَاِنِّيْ سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَاِنِّيْٓ اُعِيْذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ(٣٦)
Maka tatkala istri Imran melahirkan anaknya, dia pun berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada setan yang terkutuk. (36).
"Dua ayat ini kalau diringkas satu kata. Ini rumus pertama," ujarnya.
Berikut adalah rangkuman cara mendidik anak dalam islam berdasarkan Kitab Al-Qur'an yang disampaikan oleh Ustadz Budi Ashari, Lc melalui YouTube:
- Tugas Orang Tua
Rumus pertama adalah tugas orang tua.
"Ketika orang tua menjalankan tugas sebagai orang tua dengan sebaik-baiknya,"ujar Ustadz tersebut.
Ia mengatakan bahwa contoh dari itu adalah melihat dari Sayyidah Maryam. Mulai dari kandungan hingga saat mendidik.
"Ini Maryam, waktu hamil, hamilnya benar, waktu melahirkan benar, waktu mendidik meminta perlindungan pada Allah dari setan yang terkutuk," ujarnya.