BERITASOLORAYA.com- Info terbaru untuk tenaga honorer mengenai opsi yang telah dipilih MenpanRB.
MenpanRB menyampaikan bahwa tenaga honorer sudah ada yang disiapkan untuk penyelesaiannya.
Opsi yang dijalankan oleh MenpanRB untuk tenaga honorer adalah pengangkatan tenaga honorer dengan berdasarkan prioritas.
Pengangkatan tenaga honorer dengan berdasarkan prioritas ditempuh oleh MenpanRB dari ketiga opsi yang pernah dipaparkan.
Seperti diketahui bahwa sebelumnya MenpanRB menyampaikan tiga opsi untuk penyelesaian tenaga honorer yakni: Diangkat semua, diberhentikan semua, atau diangkat dengan berdasarkan prioritas.
Baca Juga: Penting, Surat Kelulusan Tenaga Honorer jadi ASN 2023, Beneran Diangkat atau Hoaks?
Dari ketiga opsi tersebut, MenpanRB, Azwar Anas menyampaikan bahwa pemerintah tidak akan melakukan PHK massal pada tenaga honorer.
“Saya belum bisa umumkan pada kesempatan ini, tetapi kita sedang menyiapkan opsi terbaik dengan petunjuknya adalah tidak akan ada PHK massal,” kata MenpanRB.
Dari petunjuk tidak akan ada PHK massal tenaga honorer, MenpanRB juga memastikan bahwa pada opsi yang dipilih tidak ada penambahan anggaran.
“Yang kedua tidak ada penambahan anggaran, karena kan kemarin ada opsi-opsi ekstrem sebelumnya,” kata MenpanRB.
Baca Juga: Sebanyak 3.043 Guru Pelamar PPPK 2022 Dibatalkan Penempatannya, Kemdikbud Ristek Buka Suara...
MenpanRB juga mengingatkan bahwa sebelumnya pemerintah telah menyiapkan tiga opsi, akan tetapi terlalu ekstrem.
“Opsinya nomor satu adalah waktu itu pertama adalah diangkat seluruhnya menjadi ASN. Kalau diangkat seluruhnya menjadi ASN akan menjadi beban bagi negara yang sangat besar,” kata MenpanRB.
Opsi kedua yang ditawarkan oleh MenpanRB untuk tenaga honorer, cukup membuat pemerintah khawatir akan mengganggu sektor pelayanan publik.
Hal itu disebabkan peranan tenaga honorer untuk masyarakat sangatlah besar dan berdampak bagi pelayanan publik.
Baca Juga: Update Pengumuman PPPK Guru 2022: Ribuan Pelamar P1 Gagal Diangkat ASN Tahun Ini, Kemdikbud: Maaf…
“Atau yang kedua diberhentikan seluruhnya, kalau diberhentikan seluruhnya, ini akan menjadi masalah di dalam sektor pelayanan umum,” kata MenpanRB.
Tidak hanya itu, MenpanRB juga menyampaikan bahwa terdapat opsi yang sudah dijalankan oleh pemerintah untuk permasalahan tenaga honorer.
Opsi yang dimaksud adalah mengangkat tenaga honorer dengan berdasarkan prioritas, seperti pada kategori guru dan kesehatan.
“Atau diangkat sesuai dengan prioritas, yang sudah jalan sekarang yang diangkat sesuai prioritasnya adalah pendidikan dan kesehatan,” kata MenpanRB.
Selain itu, MenpanRB juga menyampaikan bahwa di tahun 2022 lalu, pemerintah telah menyiapkan sebanyak 700 ribu formasi untuk tenaga honorer guru dan kesehatan.
Akan tetapi yang terserap hanyalah sebanyak 400 ribu tenaga honorer dari seleksi ASN tahun 2022 lalu.
“Kemarin kami sudah siapkan 700 ribu formasi bagi kesehatan dan pendidikan, tetapi yang terserap dan diusulkan daerah 400 ribu,” kata MenpanRB.***