Network
BERITASOLORAYA.com - Gunung berapi yang meletus memuntahkan berbagai macam material, seperti benda padat, cair hingga gas.
Dalam semburanya, memiliki dua dampak, yaitu negatif dan positif. Salah satu dampak positifnya adalah menyuburkan tanah sekitar.
Sedangkan, salah satu dampak negatifnya dapat menimbulkan penyakit. Salah satu penyakit yang bisanya menyerang, akibat letusan gunung berapi adalah gangguan saluran pernapasan atau disebut dengan ISPA.
Mengingat, kabar erupsi gunung Semeru yang telah terjadi pada hari Sabtu, 4 Desember 2021 dan banyaknya gunung berapi di Indonesia, beberapa ahli menghimbau akan dampak penyakit yang timbul akibat letusan gunung berapi, salah satunya dari Abu vulkanik.
Salah satu ahli yang berpendapat tentang penyakit yang timbul dari Abu vulkanik, ialah seorang Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Tjandra Yoga Aditama.
Menurut Prof. Tjandra, anu vulkanik, selain berisiko munculnya penyakit saluran pernapasan (ISPA) juga akan memunculkan penyakit lain. Diantara penyakit lainnya yang muncul akibat Abu vulkanik ialah, pneumonia, bronkitis (peenapasan), alergi, radang yang muncul di mata atau kulit, serta adanya gangguan pencernaan.
Tjandra menyatakan bahwa untuk waspada dalam perburukan penyakit yang kronik, entah itu karena turunnya daya tahan tubuh ataupun stess, bahkan kelalaian dalam meminum obat.
Dalam suatu masalah, cobain, penyakit pasti ada cara mencegah jika memang tidak takdir, dan juga ada cara untuk menanggulangi.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Prof Tjandra memberikan cara untuk mencegah, sebelum dampak-dampak penyakit akibat Abu vulkanik muncul.
Salah satu mencegahnya yaitu dengan menghindari untuk keluar rumah, ataupun menghindari keluar dari lokasi pengungsian jika tidak dalam mendesak, atau sangat perlu keluar. Himbauan tersebut diperuntukkan khususnya bagi yang tinggal disekitar lokasi terdampak asap dan Abu vulkanik.***
