“Tidak seluruh guru yang lulus PG (passing grade) tahun 2021 akan dapat diangkat tahun ini karena memang masih ada sisa sekitar 17 persen yang belum mendapatkan penempatan yang dikarenakan banyak sebab,” kata Nunuk ketika hadir di webinar, Jakarta, Rabu.
Diketahui jika terdapat data Kemendikbudristek, bahwasanya sejumlah 17 persen atau sekitar 32.902 guru lulus passing grade pada 2021 belum mendapatkan formasi penempatan.
Di mana, pada sisanya terdapat 69 persen atau sekitar 134.022 Guru yang siap untuk diangkat pada tahun ini.
Baca Juga: Resmi, Non ASN Wajib Siapkan Berkas ini untuk Melamar Seleksi ASN ini di Bulan Oktober
Lebih lanjut, sejumlah 14 persen atau sekitar 27.030 Guru sudah memperoleh penempatan namun belum mendapatkan kuota formasi penempatan di tahun 2022, maka diharapkan dapat diangkat pada 2023.
Disampaikan oleh Nunuk bahwasanya terdapat Guru yang lulus passing grade tahun 2021 belum dapat diangkat pada tahun ini, salah satunya penyebabnya karena masalah pada kelebihan jumlah Guru di sekolah-sekolah.
Contoh kelebihan jumlah Guru yang dimaksud oleh Nunuk adalah tentang kasus kelebihan Guru honorer yang terjadi di SDN 6 Kodo Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca Juga: Resmi Terkait PPG Dalam Jabatan, Wajib Lakukan Ini Mulai Besok! Waktu Tidak Banyak
Pasalnya, sekolah tersebut kebutuhan guru kelas yang dimiliki sebanyak 6 orang. Guru ASN yang tersedia hanya terdapat 4 orang, namun ada guru non-ASN berjumlah 21 orang, sehingga ada kelebihan 19 guru di sekolah tersebut.
“Yang seperti ini akan kami beri alternatif di sekolah lain di Kota Bima. Namun jika di Kota Bima sekolah lain semuanya sudah terpenuhi, maka inilah yang belum bisa diangkat tahun ini,” katanya Nunuk.