Ngopi di Lereng Merapi, 1.000 Cup Dibagikan Gratis Pengunjung Kali Talang Klaten

- 31 Oktober 2021, 20:39 WIB
Seduh kopi dalam acara Pekan Kopi Balerante, Kemalang, Klaten
Seduh kopi dalam acara Pekan Kopi Balerante, Kemalang, Klaten / Dok. Diskominfo Klaten


BERITASOLORAYA.com - Kelompok Tani Kopi Bumi Handayani, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah bersama Paguyuban Kopi Ngopa Ngopi Ngopeni dan Ekowisata Kali Talang menggelar Pekan Kopi Balerante, Minggu 31 Oktober 2021.

Dalam acara tersebut dibagikan 1.000 cup seduhan Kopi Balerante kepada pengunjung Ekowisata Kali Talang.

Acara dilangsungkan di area parkir Ekowisata Kali Talang, sehingga setiap pengunjung yang datang menikmati suasana alam lereng Gunung Merapi sembari menyeruput hangat kopi hasil panen petani lokal.

Baca Juga: Waspada Depresi Menimpa Anak, Simak Cara Mencegah dan Menanggulanginya

Ketua Paguyuban Kopi Ngopa Ngopi Ngopeni, Iswanto, mengatakan kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka merayakan hari kopi internasional yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober.

Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang perkenalan Desa Balerante yang merupakan salah satu daerah penghasil kopi di lereng Gunung Merapi.

"Kami berharap, pengunjung ekowisata Kali Talang yang berasal dari berbagai daerah dapat berbagi cerita tentang Kopi Balerante," ujarnya.

Menurutnya, kopi asal desa ini memang tergolong pendatang baru di industri kopi nasional, namun punya potensi sebagai produk unggulan.

Paguyuban Kopi Ngopa Ngopi Ngopeni merupakan wadah yang menaungi pegiat kopi yang terdiri dari pemilik kedai, roaster, prosesor, hingga petani kopi di wilayah Klaten dan Sleman.

Iswanto berharap wadah ini dapat membantu petani kopi Balerante dalam memasarkan hasil panennya agar lebih dilirik sebagai produk unggulan.

"Secara kualitas, hasil panen tanaman kopi di Balerante tidak kalah dengan daerah penghasil kopi lainnya, termasuk memiliki potensi sebagai komoditas ekspor. Semoga ke depannya semakin banyak pihak yang melihat potensi ini," paparnya.

Baca Juga: Tuai Pujian Publik! Aksi Heroik Penyelamatan Rusa Berkalung Ban.

Selain kopi gratis, kegiatan ini juga diisi sarasehan yang mempertemukan secara langsung petani kopi Balerante dengan pelaku di industri kopi nusantara.

Kegiatan juga diramaikan dengan workshop seduh kopi bagi petani kopi dan warga setempat.

Pada kesempatan yang sama, Kaur Perencanaan Pemerintah Desa Balerante, Jainu, mengatakan kegiatan ini mendapatkan apresiasi dari masyarakat.

Diharapkan kegiatan ini menjadi penyemangat bagi petani kopi di desanya untuk lebih baik lagi dalam mengelola tanaman kopi.

Kopi Balerante dikembangkan Kelompok Tani Bumi Handayani yang beranggotakan 32 petani kopi, dan baru dua kali panen sejak dibudidayakan pada 2017.

"Sebenarnya Desa Balerante tidak memiliki perkebunan kopi. Produk kopi di sini, hanya sebatas ditanam warga di pekarangan masing-masing pada 2017 bertujuan untuk mitigasi dan konservasi alam," ujarnya.

Menurutnya jumlah tanaman kopi, baik jenis arabica maupun robusta, di Balerante belum banyak namun terus dikembangkan masyarakat.

Baca Juga: Transaksi SGS 2021 Capai Rp 1,1 triliun, Ganjar Minta Daerah Lain Bisa Meniru.

Saat ini kopi Balerante menjadi produk unggulan desa di batas wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta ini.

"Ke depan, semoga even ini dapat digelar rutin setahun sekali. Sehingga produk masyarakat ini semakin luas dikenal publik," ujarnya.***

Editor: Inung R Sulistyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah