Dalam kunjungannya, Menko PMK didampingi Direktur Utama BPJS Anggoro Eko Cahyo dan pemerintah daerah setempat.
Baca Juga: Penting! Catat Langkah dan Tanggal Penting Setelah Lulus Seleksi Administrasi PPPK Guru 2022
Menurut PMK, permasalahan PHK sejatinya bukan bidang yang ia urusi, tetapi masalah PHK ataupun pengurangan jam kerja akan berisiko meningkatkan jumlah kemiskinan.
“Sebenarnya saya tidak menangani langsung soal industri, ataupun soal perekonomian. Tapi saya mengurusi orang susah, orang miskin, nah saya kira PHK dan pengurangan jam kerja ini akan berisiko menambah orang miskin baru,” tuturnya.
Oleh karena itu, Menko PMK berusaha memberi solusi atas tingginya angka PHK maupun pengurangan jam kerja bagi para pekerja.
Menko PMK menilai solusi nyata harus dilakukan oleh semua pihak secara terkoneksi di tengah ketidakpastian ekonomi politik global.
Menko PMK mengimbau perusahaan untuk menyiapkan proyeksi yang jelas mengenai target ke depan. Keputusan PHK seharusnya menjadi keputusan terakhir.
“Sebisa mungkin ditahan dulu, jangan ada PHK. Kita cari bersama solusinya,” katanya.
Menko PMK menambahkan jika PHK tidak dapat dihindari, maka solusi berikutnya, menurut Menko PMK, adalah pekerja yang di-PHK dapat ditangani dengan baik melalui JAMSOSTEK.