Sudah Paham Apa itu Saham? Kenali Lanjutannya Soal Keuntungan, Dividen, Beli Saham dan Perusahaan Terbuka

- 23 Maret 2023, 08:38 WIB
Ilustrasi saham
Ilustrasi saham /stevepb/pixabay

BERITASOLORAYA.com - Merasa sudah mengerti tentang apa itu saham? Serta paham beberapa istilah seperti LOT, konsep dasar beli saham, dan mengenai perusahaan terbuka. Jika masih belum paham betul, berikut beberapa rangkuman singkat untuk mengingat kembali, sebelum lanjut ke topik tentang dividen ataupun konsep dasar keuntungan beli saham.

Singkatnya, saham adalah lembaran bukti kepemilikan dari suatu perusahaan. Artinya, jika kita memiliki saham dari satu perusahaan, bisa dikatakan kita memiliki perusahaan tersebut.

Kemudian, di era digital ini, satuan lembar saham biasa disebut LOT, dan 1 LOT terdiri dari 100 lembar saham.

Baca Juga: Penting! Apa itu saham? Yuk Kenali Lewat Definisi, Nilai Beli, LOT dan Investasi

Saham hanya bisa dibeli dari perusahaan yang sifatnya terbuka, maka dari itu disebut dengan Perusahaan Terbuka (Tbk.).

Arti dari perusahaan terbuka adalah, masyarakat dapat membeli sebagian kepemilikan dari perusahaan tersebut.

Perusahaan terbuka antara lain seperti HM Sampoerna, Bank BRI, BCA, Astra, Jasa Marga, hingga Ancol.

Sampai di sini sudah jelas kan? Nah, selanjutnya adalah pembahasan lebih detail mengenai perusahaan terbuka dan konsep dasar keuntungan dari si pemilik saham yang telah dirangkum BeritaSoloRaya.com dari kanal YouTube YouTube ‘Saham dari Nol’.

Baca Juga: Alhamdulillah, THR dan Gaji ke 13 Segera Cair, Kabarnya di Bulan Ini? Intip Informasinya di Sini Ya

Sistem Saham di Perusahaan Terbuka (Tbk.)

Supaya memudahkan dalam pembelajaran, penulis menggunakan contoh kasus dari salah satu perusahaan rokok besar di Indonesia, yaitu PT HM Sampoerna Tbk.

Jika diperhatikan lebih lanjut, semua perusahaan yang terdaftar di pasar terbuka, memiliki singkatan yang terdiri dari empat huruf. PT HM Sampoerna Tbk., di pasar saham dikenal menjadi HMSP.

Contoh lain seperti Bank BRI, menjadi BBRI. Telkom Indonesia menjadi TLKM. Astra Indonesia menjadi ASII, dan lain sebagainya.

Mulanya, perusahaan yang dimiliki perseorangan, membutuhkan modal lebih dari masyarakat. Entah itu untuk membangun pabrik tambahan, membayar hutang, dll.

Baca Juga: Langsung Penempatan, Honorer Kategori Ini Tidak Ikut Tes dalam Seleksi CASN PPPK 2023, Intip Selengkapnya

Kembali lagi ke contoh kasus HMSP. Semisal HMSP, mulanya kepemilikan seratus persen perusahaan ada di tangan satu orang. Suatu ketika, HMSP ingin membangun pabrik rokok tambahan, namun modalnya tidak ada.

Maka dari itu, dia melepas sebanyak 7,5 persen saham yang dimiliki kepada publik, untuk dibeli, supaya Si Pemilik Perusahaan mendapat tambahan modal untuk membangun pabrik.

Alhasil, si pemilik kini hanya memiliki 92,5 persen kepemilikan perusahaan atas konsekuensi menjual sebagian 7,5 persen saham kepada publik.

Lalu, apa keuntungan jika sudah membeli saham HMSP?

Baca Juga: Rekomendasi 2 Saham Jangka Panjang yang Aman di 2023 buat Mahasiswa, Ibu Rumah Tangga, juga Guru Muda

Keuntungan dari Si Pemilik Saham

Orang-orang yang sudah membeli 7,5 persen saham HMSP, berhak menerima cuan dari keuntungan perusahaan. Sampai di sini mulai menarik? Lanjut.

Contoh konkrit, keuntungan dari HM Sampoerna pada tahun 2019 adalah sebesar Rp13,7 triliun. Sementara, saham HMSP tersebar menjadi sebanyak 116 sekian miliar lembar.

Artinya, keuntungan sebesar Rp13,7 triliun dibagi dengan 116 miliar lembar, senilai dengan Rp118 per lembarnya. Nah, keuntungan senial Rp118 itulah yang disebut dengan dividen.

Kelihatannya memang kecil, namun, semakin banyak lembar saham yang dimiliki, maka semakin banyak pula hak dividen yang bisa diterima.

Baca Juga: WOW, Gaji PPPK Ternyata Hampir Menyamai PNS, Tembus Angka Rp6 Juta, Luar Biasa...

Demikian penjelasan paling dasar mengenai saham, dividen, konsep dasar beli saham dan perusahaan terbuka.***

Editor: Anbari Ghaliya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x