Waspadai Dominasi Produk Impor, Pengamat UGM Sarankan Insentif Kendaraan Listrik Lokal Minimal 85 Persen

- 11 April 2023, 17:42 WIB
Ilustrasi. Produksi kendaraan listrik lokal harus terus dikembangkan supaya tidak didominasi oleh produk-produk impor.
Ilustrasi. Produksi kendaraan listrik lokal harus terus dikembangkan supaya tidak didominasi oleh produk-produk impor. /

Menurut Fahmy, memberikan insentif saja tidak cukup untuk membangun pasar kendaraan listrik di Indonesia jika tidak diimbangi dengan tersedianya infrastruktur stasiun pengisian listrik yang memadai.

Ia menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur harus menjadi bagian integral dari pembentukan ekosistem industri kendaraan listrik.

Menurutnya, perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai satu-satunya penyalur listrik di Indonesia harus memiliki komitmen untuk mendukung pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.

PLN telah menunjukkan komitmennya dengan membangun infrastruktur yang diperlukan untuk kendaraan listrik.

Baca Juga: Inilah Plug-in Hybrid. Mobil Listrik yang Masih Minum Bensin

Berdasarkan data, pada tahun 2022 sudah tersedia sebanyak 616 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), 1.056 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), dan 6.705 Sistem Pengisian Listrik Umum (SPLU).

Infrastruktur tersebut telah tersedia di banyak kota di Indonesia, dan PLN terus melakukan penambahan infrastruktur demi memenuhi kebutuhan pengguna kendaraan listrik yang semakin bertambah.

Fahmy menyatakan bahwa di tahun 2023, PLN berencana untuk menambah infrastruktur dengan target mencapai 750 unit SPKLU, 3.000 unit SPBKLU, dan 15.000 unit SPLU.

Selain itu, ia juga menekankan bahwa PLN harus memiliki tekad yang konsisten dalam menjalankan program migrasi dari menggunakan batubara menuju penggunaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

Halaman:

Editor: Egia Astuti Mardani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x