Presiden Terguling Gotabaya Rajapaksa Pulang Kampung ke Sri Lanka Setelah Melarikan Diri dari Krisis

3 September 2022, 12:12 WIB
Gotabaya Rajapaksa /Youtube/JamunaTV

BERITASOLORAYA.comPresiden terguling Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa, dikabarkan telah kembali ke Sri Lanka mengakhiri masa pelariannya pada hari Sabtu dini hari, 3 September 2022.

Gotabaya Rajapaksa mendarat di ibu kota Sri Lanka, Kolombo, dari Thailand dengan penerbangan Singapore Airlines.

Minelle Fernandez dari Al Jazeera mengonfirmasi kembalinya sang presiden terguling. “Kami mendapat konfirmasi bahwa mantan Presiden Gotabaya Rajapaksa telah kembali ke tanah air,” katanya.

Gotabaya Rajapaksa melarikan diri ketika negaranya tengah dilanda krisis. Rajapaksa mengundurkan diri sebagai presiden pada bulan Juli lalu setelah puluhan ribu pengunjuk rasa yang marah oleh tekanan krisis ekonomi menyerbu kantor dan kediamannya.

Baca Juga: Cek Segera! Honorer Kategori Ini Tidak Bisa Ikut Pendataan Non ASN dan PPPK 2022, Mengapa?

Awalnya, Gotabaya Rajapaksa memilih Maladewa sebagai pelariannya. Ia terbang ke Maladewa tanggal 9 Juli.

Perjalanannya berlanjut ke kawasan Asia Tenggara dengan mengunjungi Singapura lalu menghabiskan beberapa pekan di Thailand menggunakan visa diplomatik.

Dari Thailand, Gotabaya Rajapaksa akhirnya pulang kampung ke Sri Lanka ketika suasana dinilai kondusif.

Minelle Fernandez mengungkap bahwa tidak ada yang menyangka presiden terguling yang melarikan diri beberapa  minggu menggunakan jet militer itu akan kembali.

Baca Juga: Pierre-Emerick Aubameyang Resmi Dikontrak Chelsea dari Barcelona dengan Kesepakatan Tukar Tambah

Fernandez menambahkan, meski telah mundur dari kursi jabatan kepresidenan, fakta bahwa Gotabaya berasal dari klan Rajapaksa memunculkan kemungkinan bahwa dirinya akan kembali berlaga di ranah politik Sri Lanka.

Gotabaya Rajapaksa terpilih sebagai presiden Sri Lanka pada tahun 2019 dengan suara mayoritas. Rajapaksa berjanji akan mengangkat perekonomian negara dan memperkuat keamanan nasional.

Namun alih-alih keluar dari krisis ekonomi, di masa kepemimpinannya, Sri Lanka justru semakin bangkrut karena hutang yang semakin menggunung.

Gotabaya Rajapaksa dinilai melakukan kesalahan besar dengan memotong pajak secara drastis yang otomatis mengurangi pendapatan nasional dan menekan peringkat kredit.

Baca Juga: Kematian Misterius Maganov dan Rentetan Orang Terkaya di Rusia yang Tewas Mendadak Sejak Invasi

Rajapaksa juga melarang adanya agrokimia dan seolah-olah mempromosikan pertanian organik. Ia juga melepas mata uang asing yang langka untuk mengendalikan nilai tukar secara artifisial.

Kebijakannya di sektor ekonomi justru mengantarkan Sri Lanka pada krisis ekonomi terburuk dalam sejarah negara itu.

Protes jalanan berlangsung selama berbulan-bulan melemahkan kekuasaan klan Rajapaksa yang saat itu berkuasa.

Sebelum Gotabaya mengundurkan diri, kakaknya, Mahinda Rajapaksa mengundurkan diri terlebih dulu dari jabatannya sebagai perdana menteri. Tiga anggota keluarganya dekatnya juga mundur dari posisi di kabinet.

Baca Juga: Catat! Ini 4 Materi Seleksi Kompetensi yang Akan Diujikan pada PPPK Guru dan JF, Honorer Harus Tahu

Kembalinya Gotabaya Rajapaksa di Sri Lanka, menurut salah satu pemimpin gerakan protes Nuzly Hameem, seharusnya tidak menjadi masalah selama ia bertanggung jawab.

Hameem mengatakan bahwa Gotabaya Rajapaksa merupakan warga negara Sri Lanka sehingga tidak ada yang bisa mencegahnya pulang ke kampung halamannya.

Namun menurut Hameem, sebagai seseorang yang menginginkan keadilan untuk sistem yang korup, ia ingin melihat tindakan apa yang akan diambil penguasa saat ini kepada mantan presiden tersebut.

“Saya ingin melihat tindakan diambil – harus ada keadilan, mereka harus mengajukan kasus terhadapnya dan meminta pertanggungjawabannya atas apa yang dia lakukan pada negara,” katanya.***

Editor: Dian R.T.L. Syam

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler