Kopi Balerante dikembangkan Kelompok Tani Bumi Handayani yang beranggotakan 32 petani kopi, dan baru dua kali panen sejak dibudidayakan pada 2017.
"Sebenarnya Desa Balerante tidak memiliki perkebunan kopi. Produk kopi di sini, hanya sebatas ditanam warga di pekarangan masing-masing pada 2017 bertujuan untuk mitigasi dan konservasi alam," ujarnya.
Menurutnya jumlah tanaman kopi, baik jenis arabica maupun robusta, di Balerante belum banyak namun terus dikembangkan masyarakat.
Baca Juga: Transaksi SGS 2021 Capai Rp 1,1 triliun, Ganjar Minta Daerah Lain Bisa Meniru.
Saat ini kopi Balerante menjadi produk unggulan desa di batas wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta ini.
"Ke depan, semoga even ini dapat digelar rutin setahun sekali. Sehingga produk masyarakat ini semakin luas dikenal publik," ujarnya.***